jatimnow.com - Inflasi Kota Malang sebesar 0,08 persen (month to month) pada April 2024. Angka ini melandai dibanding bulan sebelumnya, atau Maret sebesar 0,66 persen.
Secara tahunan, Kota Malang tercatat mengalami inflasi sebesar 2,89 persen (year on year) dan 1,01 persen (year to date). Data tersebut berdasarkan dari Badan Pusat Statistik (BPS).
Kantor Perwakilan Bank Indonesia Malang, Febrina mengatakan, data BPS menunjukkan inflasi tahunan periode April 2024 di Kota Malang masih tetap terkendali.
Inflasi periode April 2024 terutama didorong oleh kenaikan harga kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya dengan andil 0,09 persen (month to month).
"Inflasi yang lebih tinggi tertahan oleh deflasi yang terjadi pada kelompok makanan, minuman dan tembakau dengan andil minus 0,07 persen (month to month)," kata Febrina, Sabtu (4/5/2024).
Berdasarkan komoditasnya, inflasi terutama didorong oleh kenaikan harga pada komoditas bawang merah, emas perhiasan, tomat, jagung manis dan pepaya masing-masing dengan andil 0,09 persen, 0,08 persen, 0,04 persen, 0,03 persen, dan 0,01 persen (month to month).
"Inflasi pada komoditas bawang merah dan tomat terjadi seiring menipisnya pasokan akibat kendala cuaca," katanya.
Adapun kenaikan harga emas perhiasan terjadi seiring kenaikan harga komoditas emas dunia. Hal ini akibat meningkatnya ketidakpastian global yang mendorong investor global untuk memindahkan portofolionya ke aset yang lebih aman. Khususnya, mata uang dolar Amerika Serikat dan emas.
Inflasi yang lebih tinggi tertahan oleh deflasi yang terutama terjadi pada komoditas telur ayam ras, daging ayam ras, cabai rawit, cabai merah dan beras masing-masing dengan andil minus 0,14 persen, minus 0,07 persen, minus 0,06 persen, minus 0,04 persen dan minus 0,04 persen (month to month).
"Penurunan harga pada komoditas telur dan daging ayam ras terjadi seiring melandainya harga pakan ternak pada momen panen raya," ujarnya.
Adapun penurunan harga aneka cabai terjadi seiring terjaganya pasokan pada masa panen di sentra produksi. Sementara penurunan harga beras terjadi seiring menurunnya harga gabah di tingkat petani pada masa panen raya padi pada akhir Maret – awal April 2024.
Baca juga:
Harga Bahan Pokok di Pasar Ponorogo Naik jelang Nataru
Sinergi kebijakan antara Pemerintah Pusat dan Daerah dengan Bank Indonesia Malang akan terus diperkuat melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) dan penguatan program 4K (Keterjangkauan harga, Ketersediaan pasokan, Kelancaran distribusi serta Komunikasi efektif) untuk menjaga level inflasi berada dalam rentang sasaran 2,5 kurang lebih 1 persen.
Tekanan inflasi Kota Malang pada April 2024 yang melandai dan tetap terjaga tidak terlepas dari koordinasi yang kuat dalam Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID).
Kolaborasi yang dilakukan antar stakeholder, diantaranya, seperti menyelenggarakan rapat pertemuan High Level Meeeting Kota Malang pada tanggal 1, 22 dan 29 April 2024. Kemudian, adanya juga penyelenggaraan Warung Tekan (WarTek) Inflasi.
Selain itu, terdapat penyelenggaraan Gerakan Pangan Murah (GPM) oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Malang bekerjasama dengan Bank Indonesia Malang, Bulog dan Perumda Tugu Aneka Usaha.
"Ini dilakukan pada 2 sampai 5 April 2024, di tiga kantor kelurahan dan satu kantor kecamatan. Ada di Kelurahan Cemorokandang, Kelurahan Gadingkasri, Kecamatan Blimbing dan Kelurahan Tasikmadu," ungkapnya.
Baca juga:
Sekda Tuban Ikuti Rakor Kemendagri, Bahas Inflasi dan Upah Minimum
Adapun paket sembako dalam kegiatan GPM antara lain: tepung terigu, telur ayam ras, gula, beras SPHP Bulog dan premium, minyak goreng, makanan siap saji dan daging ayam ras.
TPID juga melakukan monitoring harga komoditas pangan strategis. Selanjutnya, kegiatan pengawasan dan pemantauan stabilisasi pasokan dan harga pangan saat momen Idul Fitri 2024.
Kegiatan ini dilakukan oleh Satgas Pangan Satreskrim Polresta Malang pada 9 April 2024 di Pasar Oro-oro Dowo dan Transmart Blimbing Kota Malang. Kemudian, juga pada 13 April 2024 di Pasar Klojen dan Superindo Sulfat.
"Adapun komoditas yang dipantau adalah beras medium dan premium, gula pasir, daging sapi, daging ayam ras, telur ayam ras," katanya.
Selanjutnya, pemantauan tarif komoditas administered price yakni tarif air minum PAM, tarif parkir, tarif jalan tol, biaya administrasi SIM dan STNK oleh Pemprov Jawa Timur yang ditindaklanjuti oleh TPID Kota Malang.
URL : https://jatimnow.com/baca-68061-inflasi-kota-malang-melandai-di-angka-008-persen