Pixel Code jatimnow.com

Panen Raya di Ponorogo, Transformasi Lahan Kering jadi Sumber Padi Berkah

Editor : Yanuar D   Reporter : Ahmad Fauzani
Sugiri Sancoko dalam panen raya di Ponorogo. (Foto: Ahmad Fauzani/jatimnow.com)
Sugiri Sancoko dalam panen raya di Ponorogo. (Foto: Ahmad Fauzani/jatimnow.com)

jatimnow.com -  Petani di Desa Pondok, Kecamatan Babadan, Kabupaten Ponorogo, merayakan keberhasilan panen raya. Dulu, lahan kering yang ditumbuhi tebu kini telah bertransformasi menjadi lahan sawah yang mampu menghasilkan panen padi 3 sampai 4 kali dalam setahun.

Kepala Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan (Dipertahankan), Supriyanto, mengungkapkan bahwa lahan sawah seluas 60 hektar di Desa Pondok sekarang mampu menghasilkan 3-4 ton gabah kering per hektar. 

“Hal ini menandai perubahan signifikan dari masa lalu ketika tanaman tebu menjadi mata pencaharian utama,” ungkapnya, Rabu (8/5/2024),

Dia menjelasjan bahwa transformasi ini dipicu oleh beberapa faktor, termasuk adanya listrik dan sumur dalam yang mengoptimalkan proses pertanian. 

Bupati Sugiri Sancoko menegaskan bahwa investasi ini memungkinkan pertanian di daerah tersebut untuk berkembang pesat.

Sementara itu, Kang Giri menyebutkan bahwa total 11 ribu hektar lahan telah dipanen pada bulan April, menghasilkan sekitar 77 ribu ton gabah kering. 

Baca juga:
Setahun Tahun Hospitel Bantarangin Ponorogo, Fasilitas dan Layanan Kian Lengkap

“Pada bulan Mei, diperkirakan 2.000 hektar lahan akan menghasilkan panen. Tinggal dikalikan saja. Per hektarnya menghasiljan 7 ton gabah kering panen,” tegasnya.

Ponorogo, dengan potensi 12 ribu hektar lahan sawah yang dapat dipanen hingga 4 kali setahun, menjadi lumbung pangan di Jawa Timur. 

Hal ini memicu upaya percepatan tanam dan perluasan areal tanam yang terus ditingkatkan.

Baca juga:
Sugiri - Lisdyarita Pecahkan Mitos Pilkada Ponorogo

Atekan Kepala BSIP, yang mewakili Dirjen Tanaman Pangan DR. Suwandi, memberikan apresiasi atas keberhasilan panen raya ini, menyebutkan bahwa Ponorogo memainkan peran penting dalam ketahanan pangan regional.

Danrem 081 Dhirotsaha Jaya Madiun Kolonel Inf. Sugiyono, juga memberikan dukungan penuh terhadap sektor pertanian, memerintahkan babinsa untuk turun langsung ke sawah pada bulan Mei, Juni, dan Juli untuk memastikan kelancaran proses pertanian serta menanggulangi setiap kendala yang muncul.

Dengan hasil panen yang melimpah dan komitmen untuk terus meningkatkan produksi, Desa Pondok dan Ponorogo secara keseluruhan menunjukkan potensi besar dalam mendukung ketahanan pangan regional.