Pixel Code jatimnow.com

Ipong Muchlissoni Tanggapi Hasil Survei Pilkada 2024 di Ponorogo

Editor : Endang Pergiwati   Reporter : Ahmad Fauzani
Mantan Bupati Ponorogo, Ipong Muchlissoni beberapa waktu lalu (Foto: Instagram Ipong Muchlissoni for jatimnow.com)
Mantan Bupati Ponorogo, Ipong Muchlissoni beberapa waktu lalu (Foto: Instagram Ipong Muchlissoni for jatimnow.com)

jatimnow.com - 2 lembaga survei, Accurate Research And Consulting Indonesia (ARCI) dan Indonesia Political Survey and Consulting (Indopol Survey), baru-baru ini merilis hasil survei terkait Pilkada 2024 di Ponorogo.

Hasil survei tersebut menempatkan incumbent Sugiri Sancoko di posisi teratas dalam pertarungan head to head dengan penantangnya, mantan Bupati Ponorogo, Ipong Muchlissoni.

Menurut hasil survei dari ARCI, elektabilitas Sugiri masih berada di angka 59,3 persen, sementara Ipong Muchlissoni hanya mencapai 19,4 persen, dan sisanya 21,2 persen tidak tahu atau tidak menjawab.

Sedangkan survei dari Indopol menunjukkan Sugiri Sancoko dengan angka elektabilitas 65,85 persen, sedangkan Ipong Muchlissoni hanya mencapai 6,3 persen, dengan 27,85 persen tidak menjawab.

Dalam menghadapi hasil survei tersebut, Ipong Muchlissoni menolak untuk memberikan banyak komentar.

"Ndak ada komentar" ungkap Ipong saat ditanya oleh wartawan, Minggu (12/5/2024).

Ipong menyatakan bahwa ia tidak berada dalam posisi percaya atau tidak percaya terhadap hasil survei tersebut, melainkan menganggapnya sebagai peringatan.

Baca juga:
TPS Unik di Sidoarjo, Petugas Kenakan Baju Adat dan Pemilih Dapat Jajanan Jadul

Ketua DPD Partai NasDem Ponorogo ini menganggap rendahnya hasil survei sebagai hal yang wajar. Ia mengatakan bahwa masyarakat Ponorogo belum mengetahui apakah dirinya akan maju dalam Pilkada 2024 atau tidak.

“karena saya belum melakukan aktivitas pemenangan, seperti berkeliling dari desa ke desa atau memasang gambar dirinya sebagai calon bupati,” bebernya.

Ipong sendiri mencontohkan pengalaman pada Pilkada sebelumnya untuk menggambarkan bahwa hasil survei tidak selalu mencerminkan hasil yang sebenarnya.

Dia menyebut bahwa pada Pilkada 2020, sebagai incumbent, hasil surveinya menunjukkan elektabilitas 68 persen, sementara Sugiri Sancoko hanya 5 persen, tetapi hasil akhirnya justru berbeda.

Baca juga:
3.991 Anggota Pasukan Gabungan di Tulungagung Diterjunkan Amankan Pilkada

Begitu juga pada Pilkada 2015, hasil surveinya sangat rendah, namun akhirnya Ipong berhasil menang.

“2015 itu bahkan hasil survei saya hanya 0,6 persen. 1 persen aja tidak ada. Saya menjadi pemenang juga,” paparnya.

Ipong Muchlissoni saat ini fokus untuk berkomunikasi dengan partai politik dan tokoh masyarakat, sebelum turun langsung ke masyarakat. Dia ingin memahami alasan di balik dukungan dari mereka sebelum mengambil langkah selanjutnya.