Pixel Code jatimnow.com

Cerita di Balik Megahnya Kontingen Gudang Garam, Primadona dalam Surabaya Vaganza 2024

Editor : Yanuar D   Reporter : Misbahul Munir
Penampilan kontingen Gudang Garam dalam Surabaya Vaganza 2024. (Foto: Misbahul Munir/jatimnow.com)
Penampilan kontingen Gudang Garam dalam Surabaya Vaganza 2024. (Foto: Misbahul Munir/jatimnow.com)

jatimnow.com - Penampilan memukau dari kontingen PT Gudang Garam Tbk menyedot perhatian pengunjung Surabaya Vaganza 2024. Mengusung tema kerajaan, mereka mampu menghipnotis ribuan pasang mata di sepanjang jalur Tugu Pahlawan sampai Balai Kota Surabaya.

Pada gelaran Surabaya Vaganza 2024 ini Gudang Garam menyulap kendaraan menyerupai miniatur kerajaan Majapahit yang megah dengan panjang mencapai 30 meter. Lengkap dengan gapura dan singgah sana raja.

Tak ketinggalan, penampilan tarian kolosal dari kontingen ini yang juga menyita perhatian Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi bersama istri dan jajaran Pemerintah Kota Surabaya di tenda VIP.

Kabid Humas PT Gudang Garam Tbk Iwhan Tri Cahyono mengungkapkan pada event Surabaya Vaganza, dalam rangkaian kegiatan peringatan Hari Jadi Kota Surabaya ke-731, GG mengusung kisah masa keemasan Hujung Galuh Surya Kirana i Churabaya (Ujung Galuh ‘Sinar Matahari’ di Surabaya).

Dijelaskan Iwhan, Hujung Galuh adalah nama pelabuhan utama yang sudah dikenal sejak zaman Raja Airlangga (1009- 1042). Pelabuhan ini berada di sebelah Selatan kampung Galuhan, sebuah permukiman yang didirikan 100 tahun sebelum Gajah Mada menggunakannya sebagai markas militer/misi diplomatik menyatukan Nusantara. 

Semangat penyatuan nusantara ini yang diinisiasi Raja Kertanegara kemudian diteruskan kepada putrinya Gayatri, yang juga istri Raden Wijaya pendiri Majapahit. 

Dilanjutkan oleh putrinya Tribuwana Tunggadewi, hingga pemerintahan Raja Hayam Wuruk yang didampingi Mahapatih Gajah Mada.

Baca juga:
Foto: Surabaya Vaganza 2024 Hadirkan Keragaman Budaya dan Sejarah Kota

"(Alasan mengambil tema ini karena) Dalam prasasti Canggu, nama dan lokasi Surabaya terdeskripsikan dengan jelas, dan tertulis dalam aksara Jawa Kuno. Jika ditulis dalam aksara latin menjadi Curabhaya, sebuah desa di tepian sungai yang menyediakan jasa penyeberangan atau tambangan," jelas Iwhan.  Minggu (26/5/2024).

Prasasti Canggu, lanjut Iwhan merupakan piagam kerajaan, yang berisi tentang peningkatan status desa-desa penyeberangan di seluruh Mandala Jawa (termasuk bandar besar di Kediri yakni Jung Biru yang ada di Desa Jung Biru, Kecamatan Gampengrejo). 

Kemudian, selain itu menurutnya semangat membangun peradaban juga dilakukan di era Kerajaan Kahuripan, yang diwujudkan sebagai nama ibukota kerajaan di Kadhiri bernama Dhahanapura (sekarang Kota Kediri)," sambungnya

Baca juga:
Meriahnya Surabaya Vaganza, Wali Kota Eri Paparkan Maknanya

"Dhahana sendiri bermakna api atau surya yang melambangkan semangat. Sehingga semangat Hujung Galuh Surya Kirana i Churabaya (Ujung Galuh ‘Sinar Matahari’ di Surabaya) selaras dengan semangat yang dibangun PT Gudang Garam, “Kita Adalah Surya”," tegasnya. 

Iwhan menambahkan selama gelaran ini kontingen Gudang Garam selalu berusaha untuk menghibur masyarakat, khususnya warga Kota Surabaya dengan penampilan yang terbaiknya. Hal itu juga membuat membuat pihaknya selalu mendapatkan penghargaan sebagai penampil terbaik lima kali berturut-turut sejak event ini digelar. 

"Kami menyampaikan terima kasih dan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang terlibat dalam gelaran Surabaya Vaganza 2024. Senang dan bangga telah menjadi bagian dari peringatan HJKS ke-731 serta menghibur masyarakat luas," pungkasnya.