Pixel Codejatimnow.com

Perubahan SMAN 1 Sooko Ponorogo jadi SMKN Belum Jelas, Bagaimana Nasib Guru?

Editor : Endang Pergiwati  Reporter : Ahmad Fauzani
Siswa sedang praktik di SMAN 1 Sooko (Foto: Ahmad Fauzani/jatimnow.com)
Siswa sedang praktik di SMAN 1 Sooko (Foto: Ahmad Fauzani/jatimnow.com)

jatimnow.com - Proses perubahan status SMAN 1 Sooko Ponorogo menjadi SMKN 1 Sooko, yang dimulai sejak tahun 2021, masih belum menemui titik terang.

Kekosongan surat keputusan dari Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah menyebabkan ketidakjelasan nasib guru dan siswa di sekolah tersebut.

Ketidakpastian ini juga berdampak pada keterlibatan SMAN 1 Sooko Ponorogo dengan SMKN 1 Sawoo, dengan beberapa siswa harus mengikuti pembelajaran sebagai kelas jarak jauh. Selain itu, status guru dan siswa yang terlibat dalam perubahan status tersebut juga masih belum jelas.

Salah satu guru, Hadi, menyampaikan bahwa sekolah telah mengajukan proposal ke Dinas Pendidikan Jawa Timur sejak tahun 2021.

“Namun, hingga saat ini, belum ada tanggapan resmi dari pihak terkait,”’ungkap Hadi, Selasa (11/6/2024).

Hadi menjelaskan bahwa permintaan untuk perubahan status tersebut telah muncul sejak tahun 2021 dan sekolah telah berusaha sesuai petunjuk Dinas Pendidikan Jawa Timur dengan mengajukan proposal.

“Termasuk bergabung dengan SMKN terdekat, yaitu SMKN 1 Sawoo. Karena memang sarannya demikian,” katanya.

Baca juga:
Burung Perkutut Bikin Pria di Ponorogo Raup Cuan Ratusan Juta Rupiah

Namun kendala dalam perolehan izin operasional sebagai SMKN telah menyebabkan ketidakpastian dalam penyelenggaraan pembelajaran di SMAN 1 Sooko.

Beberapa guru bahkan sudah memilih untuk pindah ke sekolah lain yang sudah memiliki status jelas.

Hadi berharap agar izin operasional sebagai SMKN segera diberikan, sehingga proses pembelajaran dapat berjalan dengan lancar dan siswa bisa belajar dengan nyaman.

Baca juga:
Balon Udara Tanpa Awak Meledak di Ponorogo, Polisi Tetapkan 2 Tersangka

Dia juga mengungkapkan keprihatinannya terhadap siswa yang harus mengikuti pembelajaran sebagai kelas jarak jauh, mengingat jarak antara Sooko dan Sawoo yang cukup jauh.

Dengan adanya ketidakpastian ini, nasib guru dan siswa SMAN 1 Sooko Ponorogo masih tergantung pada keputusan dari pihak terkait, sementara mereka terus berharap agar masalah ini segera terselesaikan untuk kebaikan semua pihak.