Pixel Code jatimnow.com

Poltekkes Kemenkes Surabaya Pecahkan Rekor Muri Pembuatan Larvitrap

Editor : Arif Ardianto   Reporter : Farizal Tito
Penyerahan rekor muri inovasi larvitrap, Senin (17/9/2018).
Penyerahan rekor muri inovasi larvitrap, Senin (17/9/2018).

jatimnow.com — Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Surabaya pecahkan rekor muri dalam bidang pembuatan inovasi larvitrap jenis terbanyak secara internasional. Hal itu dilakukan saat hari pengendalian nyamuk sedunia dan Asean Dengue Day 2018 di Surabaya, Senin (17/9/2018).

Simbolis penyerahan rekor Muri tersebut diserahkan Eksekutif Manager Muri, Sri Widayati kepada Direktur Poltekkes Surabaya Bambang Hadi Sugito.

Penyerahan itu juga disaksikan Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes RI, Anung Sugihantono serta Kadinkes Jatim Kohar Hari Santoso.

Eksekutif Manager Muri, Sri Widayati mengungkapkan bahwa rekor yang didapatkan oleh kementerian kesehatan hingga saat ini sudah ada 12 rekor, dan kesemuanya adalah untuk memotivasi masyarakat gemar hidup sehat.

"Sudah banyak yang didapatkan, dan yang kali ini sangat inovatif dan jumlahnya sangat banyak, jadi kami menyatakan bahwa rekor saat ini adalah tergolong tingkat internasional," paparnya.

Ia menjelaskan, Larvitrap adalah perangkap larva atau perindukan nyamuk yang terbuat dari bahan bekas yang telah didesain sedemikian rupa, sehingga berfungsi menjadi tempat nyamuk Aedes tertarik untuk bertelur di dalamnya.

Namun, setelah telur berkembang menjadi larva, larva kemudian bergerak ke dasar dan terperangkap di bawah kasa. Sehingga larva-larva itu tidak bisa berkembangbiak ataupun mati.

Baca juga:
RSUD Blambangan Banyuwangi Terima Layanan Kemoterapi Awal Tahun 2025

Sementara itu, Ferry Kriswandana, Ketua Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes mengungkapkan, dalam pencatatan rekor ini ditargetkan pada 50 jenis larvitrap.

"Larvitrap ini buatan dari Poltekkes seluruh Indonesia, kantor kesehatan Poltekes Kemenkes seluruh Indonesia, Dinas Kesehatan seluruh Indonesia, Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) seluruh Indonesia dan masyarakat," urainya.

Pembuatan larvitrap ini dikatakan layak dicatat dalam rekor karena dibuat dari bahan yang mudah dicari dan bisa didaur ulang, serta memiliki efektivitas saat diterapkan, yang bisa menjebak nyamuk yang berasal dari telur dalam larvitrap.

"Pembuatannya sederhana, prinsipnya harus ada kasa, air dan berwarna gelar untuk memancing nyamuk," kata Ferry.

Baca juga:
3.840 Warga Banyuwangi Operasi Katarak Gratis

Larvitrap yang telah dibuat ini nantinya akan disosialisasikan pada masyarakat agar bisa diterapkan untuk pengendalian larva nyamuk.

"Ini semuanya semata untuk mendorong dan mengajak masyarakat tetap hidup sehat dan selalu memantau pergerakan nyamuk Aedes aegypti, agar terhindar dari terjangkit penyakit demam berdarah," pungkasnya.