jatimnow.com - Pria warga Kelurahan Kranjingan, Kecamatan Sumbersari, Kabupaten Jember, ini sudah belasan tahun jadi tukang jagal hewan kurban.
Sehari-hari, pria bernama Yuli Andrianto (50) ini memang setiap hari beraktivitas sebagai pedagang kambing di pasar hewan. Jadi sudah tidak asing dengan hewan jenis sapi maupun kambing.
"Sudah lama (jadi tukang jagal), hampir belasan tahun," kata pria yang akrab disapa Andri, saat ditemui di lokasi hewan kurban, Minggu (16/6/2024).
Untuk doa penyembelihan hewan seperti pada umumnya, dan yang sering dilakukan oleh para tukang jagal lainnya.
"Kalau doanya seperti biasanya, yang sering digunakan umumnya," akunya.
Untuk jenis golok yang digunakan, pria asli Jember ini menjawab sederhana.
"Alat yang digunakan, yang penting tajam," jawabnya.
Bahkan pengakuannya, selama menyembelih hewan ketika alat pemotong pisau atau golok diletakkan di leher hewan, harus sekali gorokan leher sudah putus.
Setelah putus, baru bisa dilakukan pengulitan. Biasanya alat atau pisau yang digunakan lebih kecil, untuk mempercepat dan menghindari kulit hewan robek.
Baca juga:
Daftar Lengkap Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2025
Andri juga mengaku, tidak ada alat yang khusus untuk memotong leher hewan kurban. Terkecuali bila sudah memotong tulang, biasanya bisa menggunakan kapak.
Pada saat momen hari raya seperti saat ini, dirinya memang selalu diminta menjadi tukang jagal, tergantung dari pemilik hewan.
Ia mengaku, saat hari raya Idul Fitri kemarin lumayan banyak pesanan, baik pemotongan hewan sapi maupun kambing.
"Kalau kambing (saya potong) sendiri bisa dan kalau sapi minimal dua (orang)," sebutnya.
Baca juga:
PKS Jatim Sebar 200 Ribu Paket Daging di Momen Idul Adha 2024
Bahkan setiap momen hari raya itu banyak masyarakat yang turut memesan sapi maupun kambing. Karena Andri juga merupakan pedagang hewan.
"Bahkan besok, ada 5 ekor sapi dan kambing yang minta dipotongkan," akunya.
Pertama kali memotong hewan, Andri merasa sedikit kuatir. Namun setelah itu sudah terbiasa.
"Kalau ongkos atau jasa pemotongan, antara Rp100 ribu, Rp75 ribu atau Rp50 ribu, tergantung besar kecil hewannya," terangnya.
URL : https://jatimnow.com/baca-69182-kisah-pria-di-jember-belasan-tahun-jadi-tukang-jagal-hewan-kurban