jatimnow.com - Sidoalce menggelar agenda jelajah pabrik gula, mulai dari pabrik gula Tulangan, Watutulis Sidoarjo, dan berakhir di Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia (P3GI) di Pasuruan.
Agenda bertajuk Jejak Manis Pabrik Gula di Jawa Timur ini diikuti oleh kurang lebih 50 peserta dari berbagai wilayah di Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jawa Barat.
"Sebenarnya agenda ini sudah berjalan dari tahun kemarin, kita namakan Tilik Mburi (melihat kebelakang/melihat sejarah) ternyata banyak antusias dari masyarakat umum," ucap Founder Sidoalce, Radhitya Probo kepada jatimnow.com, Senin (24/6/2024).
Ia melanjutkan, tidak mudah untuk masuk ke pabrik gula, namun ia bersama pihaknya mengupayakan agar masyarakat dapat mengetahui gambaran pabrik gula sesungguhnya.
"Ini adalah bagian upaya kami untuk menyampaikan dan memperkenalkan gambaran dan pembelajaran mengenai pabrik gula kepada masyarakat, bahwa industrialisasi utama yang ada di Jawa Timur ini, dimulai dari pabrik gula, dan di Sidoarjo sendiri memiliki kurang lebih 15 pabrik gula yang tersebar hampir di setiap kecamatan," terangnya.
Lebih lanjut, ia menyampaikan agenda Jejak Manis Pabrik Gula di Jawa Timur, dikemas khusus menjadi satu rangkaian sejarah jelajah pabrik gula yang ada di Sidoarjo.
"Kita juga melakukan kerjasama di Pusat Penelitian Perkebunan Gula yang ada di Pasuruan. Rangkaian ini bisa kita koneksikan ada hubungan pabrik gula Sidoarjo dengan Pusat Penelitian Perkebunan Gula Pasuruan," imbuhnya.
Agenda jelajah pabrik gula ini berbeda dengan yang diadakan di tahun lalu.
Baca juga:
Swasembada Gula Nasional, PG Pesantren Baru Kediri Targetkan Produksi 62.642 Ton
"Perbedaannya, tahun lalu, kita bebaskan full, peserta siapa saja boleh, registrasi dan konfirmasi untuk hadir. Kalau sekarang, kita lebih ke manajemen yang terkonsep, terstruktur. Untuk peserta yang ikut dan hadir lebih tertata juga konsep penyajian yang menjadi tour guide dari mahasiswa Unair Jurusan Sejarah Fakultas Ilmu Budaya (FIB) yang memberikan nuansa yang berbeda," tegasnya.
Bagian Herotage, kolaborator sekaligus penyelenggara, Hafidhoh Maulidiyah turut menyampaikan bergabungnya ia dan rekannya sesama mahasiswa Unair karena keresahannya melihat kurangnya minat para pemuda mempelajari sejarah.
"Kami bergabung di agenda ini karena kita resah, anak muda minat sejarahnya yang tidak tinggi," terangnya.
Ia melanjutkan, karena hal tersebut kemudian menjadi inisiasiatifnya untuk berkontribusi membantu memberikan edukasi dengan menjelaskan perihal pabrik gula dan sejarah Sidoarjo kepada peserta.
Baca juga:
PG Ngadiredjo Kediri Optimis Capai Target 65 Ribu Ton Gula di Musim Giling 2024
Sementara itu, salah satu peserta dari Sidoarjo, Sri Rahayu (Yayuk) mengaku senang mengikuti agenda dengan memberikan pengalaman berbeda ini.
"Senang sekali. Hari ini, saya ajak 2 anak saya untuk mengenal pabrik gula yang ada di Sidoarjo. Tadi ke Watutulis, kemudian di Tulangan, anak-anak bisa melihat langsung mesin-mesin yang ada di pabrik gula. Kita jadi tahu bagaimana dulu gula dibuat, didapat, sampai ke tangan konsumen," jelasnya.
Bagi Yayuk, program dalam agenda ini sangat bermanfaat karena memberikan edukasi penting mengenai sejarah Sidoarjo khususnya mengenai pabrik gula.
"Saya sangat berterima kasih kepada penyengelenggara sehingga saya dan anak saya bisa tahu sejarah Sidoarjo juga pabrik gula," ungkap Yayuk yang juga sebagai pegawai Dinas Kominfo Sidoarjo.