Pixel Codejatimnow.com

Jenazah Pelajar Jember Digulung Ombak Ditemukan di Tengah Laut

Editor : Zaki Zubaidi  Reporter : Sugianto
Proses evakuasi jenazah pelajar yang terseret ombak Pantai Payangan. (Foto: Polsek Ambulu)
Proses evakuasi jenazah pelajar yang terseret ombak Pantai Payangan. (Foto: Polsek Ambulu)

jatimnow.com - Pelajar SMP yang dinyatakan hilang 4 hari karena tergulung ombak saat mandi di Pantai Payangan Jember ditemukan telah meninggal dunia. Jenazah korban ditemukan di tengah laut.

Kapolsek Ambulu AKP Suhartanto mengatakan, pihaknya mendapat laporan sekitar pukul 06.00 WIB dari warga dan nelayan, perihal penemuan seseorang di tengah laut.

"Tadi pagi korban atas nama AP asal Kecamatan Balung, keberadaanya berhasil ditemukan oleh warga dan relawan, posisinya berada di tengah laut," kata AKP Suhartanto, Selasa (25/6/2024).

Korban AP dinyatakan hilang setelah tergulung ombak ketika mandi di Pantai Payangan bersama teman-temannya 4 hari yang lalu. Namun temannya berhasil menyelamatkan diri dan korban AP dinyatakan hilang.

Petugas dan relawan Rimba Laut terus mencari keberadaan korban yang hilang di Pantai Payangan, Desa Sumberejo, Kecamatan Ambulu.

Namun tadi pagi, mayat pelajar yang dalam pencarian itu ditemukan mengambang di tengah laut.

Baca juga:
Pelajar Hilang, Polisi Imbau Wisatawan Pantai Payangan Jember Tak Mandi di Laut

"Kami langsung menghubungi aparat keamanan, Polsek dan koordinasi dengan BPBD, Satpolairud dan bersama-sama mengevakuasi korban," kata pria yang akrab disapa Tanto.

Setelah berhasil dievakuasi, jenazah lalu dibawa ke Puskesmas Sabrang untuk diidentifikasi. Di situ juga terdapat keluarga korban.

"Dan (keluarga) menyatakan benar, bahwa korban adalah anaknya yang hilang 4 hari kemarin," jelasnya.

Baca juga:
5 Pelajar Jember Tergulung Ombak Pantai Payangan Ambulu, 1 Orang Hilang

Memasuki libur sekolah, Kapolsek mengimbau agar masyarakat tidak sembarangan memberikan izin anaknya pergi atau mandi ke laut.

"Pengunjung wisata agar berhati-hati dan jangan mandi di laut, karena berbahaya," imbaunya.