Pixel Code jatimnow.com

1.007 Balita Stunting Se-Kecamatan Kaliwates, Ini Target Pemkab Jember

Editor : Zaki Zubaidi   Reporter : Sugianto
Ketua TPPS KH. Muhammad Balya Firjaun Barlama saat sosialisasi kepada sejumlah ibu hamil di Kecamatan Kaliwates. (Foto: Sugianto/jatimnow.com)
Ketua TPPS KH. Muhammad Balya Firjaun Barlama saat sosialisasi kepada sejumlah ibu hamil di Kecamatan Kaliwates. (Foto: Sugianto/jatimnow.com)

jatimnow.com - Dari 7.105 jumlah balita yang ada di Kecamatan Kaliwates, terdapat 1.007 balita stunting. Pemerintah Kabupaten Jember memasang target untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.

"Jumlah balita keseluruhan 7.105 dan jumlah balita stuntingnya 1.007," kata Camat Kaliwates Moch. Suryadi saat ditemui di Kantor Kelurahan Mangli, Rabu (3/7/2024).

Camat menyampaikan, pihaknya telah berkoordinasi dengan dokter Puskesmas, Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kecamatan, PKK dan tiap lurah untuk mengurangi permasalahan AKI (angka kematian ibu), AKB (angka kematian bayi) dan stunting tersebut.

Menurut data, saat ini di Kecamatan Kaliwates terdapat sekitar 307 ibu hamil, ibu hamil KEK (Kurang Energi Kronis) 75 orang, ibu hamil Resti (Risiko Tinggi) 85 orang, dan jumlah ibu hamil normal sebanyak 147 orang.

"Angka kematian ibu 1 orang, angka kematian bayi 8 anak. Kalau kita punya data demikian, tentu kita harus punya target. Termasuk jumlah 1.007 balita stunting harus juga kejar, bagaimana caranya agar balita ini sehat dan tidak stunting lagi," papar Suryadi.

Salah satunya, dengan melakukan koordinasi dengan instansi lain, tokoh masyarakat, dan orang tua. Termasuk pemberian makanan tambahan (PMT) yang dilakukan pada kali ini.

"Pemberian PMT, berupa susu, telur, dengan bumil sendiri. Itu upaya-upaya yang kita lakukan," tuturnya.

Baca juga:
Dinas Pertanian Jember Jawab Kritikan DPRD soal PPL yang Dinilai Kurang Ideal

Termasuk imbauan bupati terkait orang tua asuh bagi anak stunting, telah dijalankan untuk mengurangi risiko anak stunting di Kecamatan Kaliwates.

Sedangkan Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Jember, KH. Muhammad Balya Firjaun Barlaman menambahkan, upaya Pemkab Jember kali ini memberikan makanan tambahan.

"Ini upaya kita agar mereka yang memiliki persoalan kesehatan, baik Bumil KEK, stunting rata-rata faktor utama karena ketidakmampuan untuk mendapatkan makanan bernutrisi dan bergizi. Makanya kami memberikan makanan tambahan," ungkapnya.

Dari itu, Wakil Bupati Jember ini meminta RT/RW untuk lebih intens melihat dan memantau keadaan warganya, baik soal kemiskinan dan terutama kesehatan.

Baca juga:
TPPS Jember Audit Kasus Stunting 2024, Gus Firjaun: Kita Butuh Kolaborasi

"Ini didorong untuk diajak dan di dorong ke Posyandu. Di situ sudah kita lengkapi alatnya. Kalau perlu dijemput, bagi warga yang tidak bisa datang ke Posyandu," pesannya.

Wabup meminta agar pengentasan stunting ini masyarakat bekerja secara ikhlas.

"Saya yakin persoalan ini bukan hanya bisa tidak bisa, tapi mau atau tidak mau," tutupnya.