jatimnow.com - Sejumlah civitas akademika dan alumni Universitas Airlangga (Unair) Surabaya menggelar aksi damai di depan kampus pada Kamis (4/6/2024). Aksi damai tersebut buntut dari diberhentikannya Prof Dr dr Budi Santoso SpOG SubspFER dari jabatannya sebagai Dekan Fakultas Kedokteran secara sepihak oleh pihak rektorat.
Aksi damai ini merupakan bentuk dukungan dari para dosen, mahasiswa dan alumni dari kampus Unair atas kebebasan akademik sekaligus bentuk protes atas keputusan Rektor Unair yang diduga dilakukan secara tergesa-gesa dan tidak sesuai prosedur.
Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Prof Dr. Med Puruhito menjelaskan, bahwa pihaknya menyayangkan dan menolak atas keputusan Rektor yang memberhentikan Prof Dr dr Budi Santoso SpOG SubspFER sebagai dekan. Dia menilai keputusan pemberhentian itu dilakukan secara serampangan atau tergesa-gesa dan tidak beralasan.
"Kita menuntut agar jabatan beliau (Prof Dr dr Budi Santoso SpOG SubspFER sebagai dekan) bisa dikembalikan lagi, memimpin fakultas kedokteran ini sampai berakhirnya masa jabatan beliau," ujarnya.
Menurut dokter ahli bedah jantung itu, selama ini Prof Bus (sebutan Prof Dr dr Budi Santoso SpOG SubspFER) dinilai telah mengharumkan nama baik Unair baik di kancah nasional maupun internasional.
Baca juga:
Karangan Bunga Bertajuk Matinya Kebebasan Berpendapat Bertebaran di Unair
"Kemudian kita berharap nama baik beliau dikembalikan nama baiknya. Sebagai orang yang betul-betul konsen terhadap pendidikan dokter di Indonesia. Memproduksi dokter yang baik. Dan sampai sekarang sudah terbukti kita (Kampus Unair) termasuk sebagai salah satu kampus yang terbaik di indonesia," sambungnya.
"Dalam hal ini, yang kita tekankan adalah kebebasan akademik. Yang artinya kebebasan berbicara akademik. Kita tidak bicara politik, tidak bicara bisnis. Justru itu yang sering disalah artikan. Artinya ada nilai-nilai akademik," tambahnya.
Baca juga:
Keluarga di Mojokerto Diteror Orderan Fiktif, Karangan Bunga hingga Batu Nisan
Sebagai tindak lanjut usai aksi damai ini, kata Prof Dr. Med Puruhito, pihaknya akan menemui Rektor dan meminta kejelasan atas di berhentikannya dekan FK Unair tersebut.
"Setelah aksi ini, tentunya ada tindak lanjut, kita akan sampaikan dan menanyakan kepada pimpinan apa dasarnya. Sebab sampai sekarang kami belum jelas. Apasih yng mendasari beliau bertindak secepat itu, tidak sesuai prosedur. Tidak ada teguran, surat peringatan dan lain-lain. Itu yang kita sesalkan. Keputusan pemecatan itu kami rasa tergesa-gesa," bebernya.