Pixel Code jatimnow.com

5 Pusaka Ponorogo Dikirab saat Grebeg Suro, Ini Maknanya

Editor : Endang Pergiwati   Reporter : Ahmad Fauzani
Kirab pusaka Ponorogo. (Foto: Ahmad Fauzani/jatimnow.com)
Kirab pusaka Ponorogo. (Foto: Ahmad Fauzani/jatimnow.com)

jatimnow.com - Pemerintah Kabupaten Ponorogo mempunyai 5 ousaka yang setiap 1 suro atau 1 Muharam dikirab. Pusaka-pusaka tersebut selama ini disimpan di ruangan khusus di Pringgitan, rumah dinas Bupati Ponorogo. 

Pusaka-pusaka ini hanya dikeluarkan menjelang 1 Suro atau 1 Muharram untuk prosesi kirab dan jamasan.

Sebelumnya, jumlah pusaka yang diarak hanya 3. Saat ini bertambah menjadi 5. 

Tiga pusaka yang selalu diarak adalah Payung Song-song Kyai Tunggul Wulung, Tombak Kiai Tunggul Nogo, dan Sabuk Angking Cinde Puspito.Dua pusaka baru adalah Kiai Pamong Angon Geni dan Tombok Kiai Bromo Geni.

“Yang diarak itu pusaka, jujur tidak mengarak benda tapi spirit. Ada payung, tombak dan cinde pusputo alias kemben,” ungkap Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, Minggu (7/7/2023),

Kang Giri, sapaan akrab Sugiri Sancoko, menyebut Payung Song-song Kyai Tunggul Wulung berarti pemimpin harus bisa menjadi payung yang mampu memayungi rakyat.

“Segala tempat berlindung persoalan, menjadi tempat bernaung siapapun yang berada harus teduh jiwanya tidak fitnah panas adem di depan rakyat. Diarak namanya Tunggul Wulung,” katanya.

Kedua adalah Tombak Tunggul Nogo.

Baca juga:
Kisah Inspiratif Aries Photo, Fotografer dan Konten Kreator asal Ponorogo

Menurutnya, tombak adalah senjata yang dimiliki prajurit di garda terdepan dalam sebuah peperangan.

“Artinya pemimpin jangan mengorbankan rakyat untuk keselamatannya melainkan harus memasang dada paling depan atas perjuangan rakyat,” terangnya.

Ketiga, Sabuk Angking Cinde Puspito.

“Artinya harus naleni wetenge ojo rakus, kemlinti, clutak,” paparnya.

Baca juga:
Cagub Jatim Risma di Ponorogo Disambati Jaminan Kesehatan Lansia

 Lalu, Kang Giri mengaku satu lagi hadiah dari Jepara namanya Bromo Geni. “Sebuah kehormatan maka kami arak,” tegasnya

Terakhir, empu membuat lambang Grebeg Suro menjadi keris yang diberi nama Ki Pamong Angon Geni. Maknanya pemimpin harus mampu mengembalakan api.

“Ketika panas harus dijadikan spirit, memberikan semangat di dadanya, harus memberikan menyala api perjuangan dalam rangka menumbuhkan Ponorogo hebat,” pungkasnya.