Pixel Code jatimnow.com

Bursa Pilwali Surabaya 2024: Eri, Armuji, dan Bayu Airlangga Top of Mind

Editor : Endang Pergiwati   Reporter : Ni'am Kurniawan
Direktur ARCI Baihaki Sirajt saat merilis hasil surveinya di Pilwali Surabaya 2024 (foto: Ni'am Kurniawan/jatimnow.com)
Direktur ARCI Baihaki Sirajt saat merilis hasil surveinya di Pilwali Surabaya 2024 (foto: Ni'am Kurniawan/jatimnow.com)

jatimnow.com - Lembaga survei Accurate Research And Consulting Indonesia (ARCI) merilis survei terbaru tentang Pilwali Surabaya 2024.

Sejumlah asumsi publik terekam dalam survei tersebut. Dari simulasi Top of Mind (5 besar) nama Bacawali Surabaya 2024, sekaligus petahana Eri Cahyadi bertengger paling atas, memiliki elektabilitas 29,5%.

Disusul Armuji 15,2%, Bayu Airlangga 13,5%, Kaesang Pangarep 7,1%, Hendy Setiono 2,1%, dan sebesar 32,6% responden tidak menjawab.

Kemudian saat simulasi 6 besar, Eri Cahyadi juga masih teratas di angka 41,2%, disusul Bayu Airlangga 19,5%. Lalu ada nama Ahmad Dhani 13,7%, Hendy Setiono 9,1%, Kaesang Pangarep 7,9%, lalu Hendro Gunawan 1,2% nama ini malah belum familiar hingga saat ini, dan sebanyak 7,4% responden tidak menjawab.

Baca juga:
Elektabilitas Gus Mamak-Abdullah Hidayat Ungguli Petahana di Pilbup Sampang

"Baik di top of mind dan simulasi nama tertutup, Eri Cahyadi masih unggul. Yang menunjukkan progress signifikan di Surabaya ada nama Bayu Airlangga," ujar Direktur ARCI Baihaki Sirajt di Surabaya, Rabu (17/7/2024).

Sementara untuk elektabilitas Bacawawali Surabaya, Armuji masih tertinggi di angka 34,2% disusul Bayu Airlangga 29,1%. Lalu ada nama Hendy Setiono 15,6%, Hadi Dediansyah 9,5%, Fuad Benardi 5,3%, dan Arif Fathoni 1,1%. Sedangkan 5,2% responden belum menentukan.

Baca juga:
Hendy Setiono Pilih Nyalon di Depok: Ada Permintaan Seluruh Ketua Partai

Baihaki menegaskan berdasarkan survei yang dilakukan ARCI, elektabilitas Eri Cahyadi cenderung menguat. Selain Eri, nama Bayu juga terus menguat di bawahnya.

"Temuan kami Eri sudah bergerak masif di bawah. Tapi tidak hanya Eri, karena nama Bayu Airlangga juga masif turun ke bawah," jelasnya.