Pixel Code jatimnow.com

Nama Istri Eri Cahyadi jadi Istilah Layanan Kesehatan di Surabaya, Ini Tujuannya!

Editor : Endang Pergiwati   Reporter : Ni'am Kurniawan
Eri Cahyadi saat meresmikan program R1N1 (foto: Humas Pemkot Surabaya for jatimnow.com)
Eri Cahyadi saat meresmikan program R1N1 (foto: Humas Pemkot Surabaya for jatimnow.com)

jatimnow.com - Nama istri Eri Cahyadi, Rini Indriyani terukir dalam sebuah program kesehatan di Pemkot Surabaya. Istilah program Pemkot tersebut diberi nama R1N1 (RW 1 Nakes 1).

Istilah R1N1 ini sebagai komitmen Pemkot Surabaya mewujudkan penerapan integrasi layanan primer (ILP) kesehatan di Kota Surabaya. Salah satunya, adalah menyediakan layanan kesehatan di 1177 Balai RW dengan satu tenaga kesehatan (nakes).

Bertujuan untuk mempermudah dan mendekatkan pelayanan medis kepada warga Surabaya. Selain itu, R1N1 ini juga untuk mengurangi adanya pasien ketika berobat di Puskesmas atau Puskesmas pembantu (Pustu).

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, dirinya ingin ketika warga akan memeriksa kesehatan, tidak sampai antre di Puskesmas.

"Sehingga sebelum sakit (parah) itu ada pemeriksaan rutin di Balai RW. Nah, kalau seumpama lagi greges (meriang) sedikit gitu, warga harus sadar segera periksa ke nakes, kemudian nanti nakes menyampaikan ke dokternya, diberi obat, kemudian obatnya dikirim ke Balai RW,” kata Wali Kota Eri usai meresmikan layanan R1N1 di Balai RW 5, Kelurahan Menur Pumpungan, Kecamatan Sukolilo, Surabaya, dalam siaran resmi yang diterima jatimnow.com, Rabu (17/7/2024) malam.

Layanan R1N1 ini ternyata bagian dari pencegahan ketika ada warga yang mengalami sakit ringan maupun yang berisiko tinggi. Adanya layanan ini, maka pasien yang mengeluhkan sakit akan lebih cepat tertangani.

Eri menjelaskan, dengan layanan ini, Pemkot tidak bergerak sendiri, akan tetapi juga menggandeng Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Kota Surabaya dan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kota Surabaya.

"Ini tidak bisa kita lakukan sendiri, tanpa ada IBI dan PPNI. Sehingga mereka juga menugaskan orang-orang ini (nakes),” jelas Eri.

Baca juga:
Bank Jatim Diapresiasi di Peringatan HKJS 2024 Gegara Masif Salurkan CSR

Dari R1N1 ini, Pemkot melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Surabaya juga menyediakan peralatan medis ringan. Mulai dari tempat tidur pemeriksaan, alat pemeriksaan gula darah, dan sebagainya.

Jika itu tertangani cepat, maka angka harapan hidup dan kesehatan warga Surabaya menjadi semakin lama dan menjadi sejahtera.

"Jadi orang itu bisa periksa gula darah, kolesterol, sehingga ini itu mendahului, mencegah. Setiap ada nakes di sini, maka nanti di 2025 ada dokter penanggung jawabnya, dengan begitu penanganan kesehatannya akan lebih cepat,” terangnya.

Bacawali Surabaya itu juga menambahkan, pemkot tidak hanya menggandeng nakes dari IBI dan PPNI saja, namun juga akan menggandeng perguruan tinggi di Kota Surabaya.

Baca juga:
60 Persen Peserta Mandiri BPJS Kesehatan Tulungagung Tunggak Pembayaran

"Pasti itu, malah nanti bisa dijadikan praktik untuk mahasiswa kedokteran, seperti itu di sini (R1N1). Kita bergeraknya seperti itu, seperti sekarang yang kita lakukan Sinau Bareng di Balai RW juga dari perguruan tinggi,” katanya.

Sementara Kepala Dinkes Kota Surabaya, Nanik Sukristina menambahkan, disediakannya layanan R1N1 ini adalah untuk memudahkan dan mendekatkan akses layanan kesehatan untuk warga Surabaya.

Dari R1N1, Pemkot menyediakan layanan pemeriksaan kesehatan dasar, seperti konsultasi kesehatan, skrining kesehatan, dan pengobatan dasar.

"Jadwalnya nanti menyesuaikan masing-masing Balai RW. Kami agendakan Senin sampai Jumat, nah ini kami adakan di 1177 Balai RW se-Surabaya,” pungkas Nanik.