Pixel Code jatimnow.com

Kang Giri Paparkan Hasil PPDB 2024 di Ponorogo: 5 SDN Nihil Siswa

Editor : Endang Pergiwati   Reporter : Ahmad Fauzani
SDN 1 Bajang yang sekolahnya tadk dapat siswa saat PPDB 2024 (Foto: Ahmad Fauzani/jatimnow.com)
SDN 1 Bajang yang sekolahnya tadk dapat siswa saat PPDB 2024 (Foto: Ahmad Fauzani/jatimnow.com)

jatimnow.com - Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, mengungkapkan data mengenai Penerimaan Peserta Didik Naru (PPDB) 2024 jenjang Sekolah Dasar Negeri (SDN).

Data dari Dinas Pendidikan (Dindik) yang dia terima bahwa hasil PPDB 2024 menunjukkan ada SDN yang tidak menerima siswa baru.

“Yang nihil siswa itu ada 5 SDN (Sekolah Dasar Negeri),” ungkap Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, Kamis (18/7/2024).

SDN yang tidak mendapatkan siswa adalah SDN 4 Jurug Sooko, SDN Truneng Slahung, SDN Baosan Lor Ngrayun, SDN 1 Bajang Mlarak, dan SDN Setono.

“Tidak hanya itu, juga ada 4 SDN yang cuma mendapatkan 1 siswa. Sehingga siswa tersebut tak punya teman seangkatan satu pun,” bebernya.

SDN yang mendapatkan 1 siswa adalah SDN 4 Ngadirojo Sooko, SDN 1 Kauman, SDN Sukosari Kauman, dan SDN 2 Nglumpang Mlarak.

Kang Giri, sapaan akrab Sugiri Sancoko mengaku sudah merenung beberapa waktu mengenai mengapa SDN di Ponorogo tidak mendapatkan siswa.

Baca juga:
Kisah Aisyah, Satu-satunya Siswa Baru di SDN 2 Nglumpang Ponorogo

Ini bukan hanya terjadi pada PPDB 2024, tetapi juga terjadi pada PPDB 2023 di mana ada 5 SDN yang tidak mendapatkan siswa. Akan tetapi sekolahnya berbeda.

“Pertama saya mencoba kenapa kok kemudian minat sekolah ke SDN kok sepi?” tanyanya.

Kang Giri menelaah beberapa faktor, apakah program Keluarga Berencana (KB) berhasil sehingga tidak ada anak di sekitar sekolah, atau apakah orang tua lebih memilih menyekolahkan anak-anak mereka di SD yang berbasis agama.

Baca juga:
Jadwal Pendaftaran PPDB SMP dan SD di Tulungagung, Simak Lur!

“Ketika saya bupati, memang ada sekolah berbasis agama, sekarang SD sudah ada program ngaji harus hafal juz amma,” urainya.

Mengenai program mengaji, dua tahun terakhir dia menyebutkan sudah ada wisuda tahfidz dengan rata-rata peserta di atas 3 ribu.

“Memang angka KB berhasil, bayi jarang lahir, sekarang angka kelahiran turun signifikan. Nanti kita (Pemkab Ponorogo) telaah lagi,” pungkasnya.