jatimnow.com - Akademisi Fakultas Pertanian dan Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Jember (Unej) berkolaborasi menciptakan sabun berbahan daun kelor. Mereka juga mengajarkannya kepada warga pesisir yang sehari-hari terpapar cuaca ekstrem.
Sabun tersebut dijuluki Moringa, merupakan produk yang dirancang khusus dan bebas dari detergent, mampu menjaga kelembaban kulit. Sehingga, sabun ini sangat bermanfaat bagi masyarakat pesisir, terutama di Desa Pakandangan Sangra, Kecamatan Bluto, Kabupaten Sumenep.
Ketua Tim Keris Morindev Unej, Prof. Soetriono menjelaskan, sabun berbahan dasar daun kelor ini adalah salah satu solusi untuk menjaga kelembaban kulit masyarakat pesisir, yang sering terpapar kondisi cuaca ekstrem yang dapat menyebabkan kulit kering.
“Masyarakat Desa Pakandangan Sangra berada di wilayah pesisir, yang seringkali membuat kulit mereka lebih rentan terhadap kekeringan akibat paparan sinar matahari dan air laut," katanya, Jumat (9/8/2024).
"Inisiasi pembuatan sabun ini, dilakukan agar masyarakat dapat menjaga kelembaban kulit mereka secara alami, tanpa harus khawatir akan efek samping dari bahan kimia keras seperti deterjen," jelasnya.
Di Desa Pakandangan Sangra itu mahasiswa Unej, mendemonstrasikan cara memproduksi Sabun Moringa, sebagai bagian dari Program Produktifitas Guru Besar (PRGB) untuk masyarakat.
Kegiatan ini tidak hanya meningkatkan pengetahuan warga tentang manfaat daun kelor, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru bagi mereka.
Baca juga:
Gencar Turunkan Stunting, Pemkab Jember Minta TPPS Buka Info Fakta Lapangan
“Inovasi ini juga pada pemberdayaan ekonomi lokal. Dengan alat produksi sabun kelor yang telah kami hibahkan ini, diharapkan dapat diproduksi secara mandiri oleh masyarakat, memberikan peluang usaha baru yang ramah lingkungan dan berkelanjutan," ujarnya.
"Semoga produk ini dapat segera diproduksi secara massal dan dipasarkan tidak hanya di Sumenep, tetapi juga di daerah lain di Indonesia,” imbuhnya.
Sementara itu, Andi Eko Wiyono, Dosen Fakultas Teknologi Pertanian Unej menjelaskan, sabun Moringa ini mengandung bahan aktif dari daun kelor dan minyak nabati, yang dapat berfungsi sebagai agen pembunuh kuman dan agen pembusa alami.
Baca juga:
Pjs Bupati Jember Paparkan Nota Pengantar R-APBD TA 2025
“Jadi bebas bahan kimia sintetis seperti SLS (Sodium Lauryl Sulfate) dan COCO DEA yang umum ditemukan pada sabun komersial. Selain itu, sabun ini juga tidak mengandung bahan pengawet dan bersifat ramah lingkungan karena mudah terdegradasi oleh alam,” terangnya.
Keunggulan lain dari sabun Moringa ini antara lain, menambah nutrisi kulit dan mengangkat sel mati, membersihkan kulit dari kotoran dan kuman.
Di samping itu juga, melembabkan kulit secara alami dan memberikan efek relaksasi melalui aroma terapi dari essential atau ragrance oil yang ditambahkan dan dapat disesuaikan.