jatimnow.com - Bakal Calon Bupati (Bacabup) Jember Muhammad Fawait atau Gus Fawait membeberkan tentang alasan memilih Bakal Calon Wakil Bupati (Bacawabup) dari mantan birokrat, untuk maju di Pilkada Jember.
Kepada sejumlah awak media, usai kegiatan konsolidasi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di salah satu hotel, Sabtu (10/8/2024), Gus Fawait menjelaskan alasannya.
Menurutnya, untuk saat ini ada 5 partai politik (parpol) yang memberikan rekomendasi kepada dirinya bersama Djoko Susanto, mantan birokrat Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Jember.
Fawait mengakui, memang sering melontarkan tentang dirinya sebagai kader Partai Gerindra akan maju sebagai Bupati Jember dan ini satu-satunya kader parpol yang maju di Jember.
Selain kader partai, Fawait juga menggaungkan yang akan maju Pilkada Jember, juga dari kalangan santri, anak muda, aktivis, petani dan sebagainya.
Namun, ketika memilih calon wakil bupati yang dari pensiunan birokrat, anggota DPRD Jawa Timur ini menegaskan salah satu alasannya.
"Saya sering menyampaikan, belum pernah ada kader partai yang mencalonkan Bupati Jember," katanya.
"Jadi saya tidak pernah ngomong wakil bupati kader partai politik, tapi saya selalu menyampaikan Bupati belum pernah kader parpol yang maju. Sehingga titik tekannya saya adalah bupati, bukan wakil bupati," sambungnya.
Baca juga:
Timnas Kalahkan Arab Saudi, Gus Fawait Kian Greget Angkat Derajat Persid Jember
Fawait mengatakan, Djoko Susanto kayaknya berbeda setahun dengan calon Bupati Petahana Hendy Siswanto.
"Usia Pak Djoko kayaknya beda setahun dengan Pak Hendy, sekitar 62 dan 63 tahu, selisih sedikit," sebutnya.
Dikatakannya, dirinya juga melakukan komunikasi dengan parpol-parpol yang mengusungnya.
"Saya sodorkan beberapa nama kepada partai-partai, dan itu ada dari kalangan muda, kalangan senior, kader partai, non partai, mantan birokrat, baik birokrat Jember atau luar jember," terangnya.
Baca juga:
Gus Fawait Ajak Semua Relawan Jaga Pilkada Jember: Kalau Difitnah Senyumin Aja
"Semua sudah kami ajukan kepada parpol, dan itu ternyata muncul satu dan yang dipilih tidak melenceng dari yang saya ajukan. Hingga bagi saya, wakil itu biar menutupi kekurangan saya," ungkap Fawait.
Dia mengaku, mungkin tidak berpengalaman banyak tentang birokrasi dan yang dipilih partai (Djoko) adalah orang berpengalaman birokrasi.
Namun Fawait tidak mejelaskan banyak terkait memilih Djoko Susanto sebagai Cawabup, karena masih ada beberapa partai yang secara resmi memberikan rekomendasinya.
"Saya tidak bisa terlalu panjang ya, karena belum selesai dari partai-partai," pungkasnya.