Pixel Code jatimnow.com

Problem Sampah di Ponorogo Diklaim Bakal Selesai karena Mesin Ini

Editor : Endang Pergiwati   Reporter : Ahmad Fauzani
Bupati Ponorogo saat meninjau TPST Mrican. (Foto: Ahmad Fauzani/jatimnow.com)
Bupati Ponorogo saat meninjau TPST Mrican. (Foto: Ahmad Fauzani/jatimnow.com)

jatimnow.com - Problem sampah yang telah menjadi isu tahunan di Ponorogo kini mulai teratasi dengan dioperasikannya mesin pengurai sampah di Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Mrican.

Mesin ini telah diresmikan oleh Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko beberapa waktu lalu. Produksi mesin ini adalah hasil kerja sama dengan pihak ketiga, yaitu PT Resinergi, PT Reciki, dan PT BES.

Mesin pengurai sampah tersebut akan beroperasi di Ponorogo selama 5 tahun sesuai kontrak dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ponorogo.

Selama periode tersebut, sampah yang ada di TPST Mrican akan dipilah dan diolah menjadi refuse derived fuel (RDF), yang dapat digunakan sebagai bahan bakar ramah lingkungan. Selain itu, sampah organik yang diolah juga akan diubah menjadi pupuk organik yang aman bagi tanaman.

"Problem sampah sudah ada sejak dulu di Ponorogo, tahunan," ungkap Bupati Sugiri Sancoko, Senin (12/8/2024),

Sementara TPA Mrican, yang telah berdiri selama 21 tahun, semakin lama semakin overload akibat penumpukan sampah yang terus menggunung.

"Sampah ini merupakan aib bersama, bukan hanya satu atau dua orang. Makanya kita bersama-sama mencari solusi agar bisa terselesaikan," lanjut Kang Giri, sapaan akrab Sugiri Sancoko,

Baca juga:
Pengelolaan Sampah di Surabaya Bakal Jadi Percontohan Nasional

Dalam sehari, pengolahan sampah di TPST Mrican diklaim mampu mencapai 120 ton. Volume penguraian sampah yang tinggi ini diharapkan mampu mengatasi masalah sampah di Ponorogo.

Kang Giri optimis bahwa dalam 5 tahun ke depan, over kapasitas di TPA Mrican dapat diatasi, sehingga tumpukan sampah akan berkurang dan lahan tersebut bisa berubah menjadi lahan hijau.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Ponorogo, Gulang Winarno, menambahkan bahwa saat ini sampah yang dihasilkan Ponorogo mencapai 70 ton per hari.

Baca juga:
BG Skin Beri Solusi Urai Masalah Sampah Plastik di Pasuruan

“Dengan kapasitas pengolahan sampah sebesar 120 ton per hari, yang terdiri dari 70 ton sampah baru dan 50 ton sampah lama, saya optimis dapat mengelola sampah dengan lebih efektif,” urainya.

Selain RDF yang akan dikirim ke pabrik semen sebagai hak pihak ketiga, hasil pengolahan sampah di TPST Mrican juga memberikan manfaat bagi Pemkab Ponorogo berupa pupuk organik.

“Jadi RDF-nya diminta pihak ketiga, dan pupuk buat Ponorogo. Tentu dapat digunakan untuk memperbaiki kualitas tanah di wilayah tersebut,” pungkasnya.