Pixel Codejatimnow.com

Tekan Angka Kecelakaan, Polisi Gelar Razia Disertai Tes Urine

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Erwin Yohanes
Polisi tes urine pengendara di Jalan Panglima Sudirman, Surabaya, Jumat (21/9/2018).
Polisi tes urine pengendara di Jalan Panglima Sudirman, Surabaya, Jumat (21/9/2018).

jatimnow.com - Untuk menekan angka kecelakaan yang disebabkan human error (kesalahan manusia), Satlantas Polrestabes Surabaya, Jumat (21/9/2018) siang menggelar razia kendaraan.

Selain memeriksa kelengkapan berkendara, sejumlah pengendara juga dites urine.

Razia itu digelar di Jalan Panglima Sudirman, Surabaya tepatnya di sisi kiri Monumem Bambu Runcing. Razia ini dipimpin Kanit Laka Satlantas Polrestabes Surabaya, AKP Antara.

Selain melibatkan sejumlah personel satlantas, ia juga melibatkan Biddokkes di Polrestabes Surabaya.

Dari pantauan, sejumlah kendaraan dihentikan dan diperiksa kelengkapan dan surat berkendaranya. Mulai dari STNK hingga SIM. Sejumlah pengendara terpaksa ditilang karena melakukan pelanggaran.

Selain itu, mereka juga memilih secara random pengendara, baik motor maupun mobil yang saat itu diperiksa.

Pemilihan itu dilakukan untuk tes urine sang pengendara. Dari 8 pengendara yang dites urine, 2 diantaranya positif diduga terindikasi menggunakan narkoba.

Baca juga:
Jadwal SIM Keliling di Surabaya Tanggal 18-19 Januari, Cek Lokasinya!

"Yang tes urine nya positif, kami serahkan ke Satresnarkoba untuk ditindak lanjuti," sebut Antara di lokasi.

Dari data yang didapat di lokasi, dua pengendara yang tes urine-nya positif yaitu MS, warga Surabaya dan ACK juga warga Surabaya.

Keduanya merupakan penumpang mobil Toyota Avanza yang saat itu juga akhirnya digeledah oleh petugas.

"Tidak kami temukan barang bukti atau alat yang mengarah pada penggunaan narkoba," ungkap Antara.

Baca juga:
Polisi Datangi Bengkel-bengkel di Malang, Ada yang Gawat?

Razia kendaraan dengan tes urine ini, lanjut Antara, bakal dilakukan secara berkala di sejumlah titik jalan raya yang ditentukan kemudian.

Hal itu dilakukan untuk menekan jumlah kecelakaan di Surabaya yang disebabkan human error.