Pixel Code jatimnow.com

20 Orang jadi Korban Perlintasan Kereta, KAI Daop 9 Jember Edukasi Pengendara

Editor : Endang Pergiwati   Reporter : Sugianto
Petugas sosialisasi keselamatan di bidang perlintasan kereta api (Foto: Sugianto/jatimnow.com)
Petugas sosialisasi keselamatan di bidang perlintasan kereta api (Foto: Sugianto/jatimnow.com)

jatimnow.com - Sekitar 20 orang mengalami kecelakaan di perlintasan kereta api selama 2024, KAI Daop 9 Jember memberikan edukasi ke sejumlah pengendara.

Bertempat di Jalur Perlintasan Langsung (JPL) 63 Arjasa, KAI Daop 9 Jember berkolaborasi dengan Satlantas Polres Jember dan Dinas Perhubungan Kabupaten Jember mengadakan sosialisasi, Jumat (16/8/2024).

Manager Hukum dan Humas KAI Daop 9 Jember, Cahyo Widiantoro menyampaikan, sosialisasi ini menggugah kesadaran masyarakat, pentingnya keselamatan, keamanan ketika melintasi perlintasan sebidang, yang meliputi keselamatan diri sendiri, maupun perjalanan kereta api.

Untuk di wilayah Daop 9 Jember, terdapat kurang lebih sekitar 303 perlintasan sebidang. Dimana 167 perlintasan statusnya tidak terjaga dan liar.

"Untuk kejadian laka di wilayah Daop 9 Jember dari Januari hingga Agustus 2024 sebanyak 11 kejadian laka di perlintasan sebidang. Kurang lebih sekitar 20 korban," kata Cahyo.

Rata-rata mayoritas, Cahyo menyebut, karena masyarakat tidak disiplin dan tidak tertib ketika melewati perlintasan sebidang.

"Seperti kita tahu, ketika melintasi perlintasan sebidang wajib mendahulukan perjalanan kereta api dan harus mematuhi rambu-rambu lalu lintas. Seperti berhenti dahulu, tengok kanan kiri, aman lalu jalan," jelasnya.

Baca juga:
Pagelaran JFC, Kereta Api Tujuan Jember Bakal Dapat Diskon

"Kami tentunya dengan bagikan bendera, lalu memberikan stiker, edukasi itu langkah preventif kami yang dapat diterima masyarakat. Sehingga lebih paham dan lebih sadar, ketika melintasi perlintasan sebidang," terang Cahyo.

Sementara, Kasat Lantas Polres Jember AKP Achmad Fahmi Adiatma menambahkan, KAI Daop 9 Jember dan Dinas Perhubungan cukup aktif menjalankan perannya masing-masing.

"Untuk mencegah adanya kecelakaan adanya sebidang, meskipun tadi ditampilkan masih ada kecelakaan lalu lintas. Saat melintasi perlintasan ini menjadi atensi kami tersendiri, karena cukup berbahaya," ujarnya.

"Kalau memang sudah ada palang pintunya, dapat menjadi rambu atau kode bagi masyarakat yang melintas," tambahnya.

Baca juga:
Kereta Api Rute Banyuwangi - Jakarta Beroperasi, Ini Jadwalnya

Namun begitu, Fahmi menyebut, masih ada perlintasan yang tidak ada palang pintunya dan penjaganya.

"Ini menjadi ancaman tersendiri bagi masyarakat yang melintas, khususnya masyarakat yang mungkin cukup awam dengan daerah tersebut," sebutnya.

Apalagi, masih banyak masyarakat yang tidak mengetahui kereta api melintas pukul berapa?Tentunya, dengan sosialisasi ini bisa menciptakan tertib berlalu lintas.