Pixel Code jatimnow.com

Warga Keluhkan Debu Pembangunan Mess Pegawai KPPN di Jember

Editor : Zaki Zubaidi   Reporter : Sugianto
Pembangunan mess pegawai KPPN dj Jember debunya dikeluhkan warga.(Foto: Sugianto/jatimnow.com)
Pembangunan mess pegawai KPPN dj Jember debunya dikeluhkan warga.(Foto: Sugianto/jatimnow.com)

jatimnow.com - Pembangunan mess atau rumah dinas pegawai Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) di Jember dikeluhkan warga. Ada anak warga sekitar lokasi sampai mengalami batuk.

"Debunya saja yang dikeluhkan, sampai masuk ke rumah. Betul jendela sama pintu ditutup, tapi dari lubang lain bisa masuk dan sampai kotor," kata Ahmad Syauqi warga setempat, Selasa (20/8/2024).

Pembongkaran bangunan sebelumnya yang terletak di Jalan Wahid Hasyim, Kelurahan Kepatihan, Kecamatan Kaliwates, menggunakan alat berat eskavator. Imbasnya, membuat debu di musim kemarau ini menggangu beberapa rumah warga sekitar.

"Dampak atau musimnya, anak saya sampai batuk sampai sekarang. Hampir dua minggu dan sekarang agak reda batuknya. Takutnya, ada debu masuk. Paling parah saat ada eskavator dan beberapa hari," jelas Syauqi.

Atas kejadian itu, warga sempat melaporkan ke RT setempat tetapi tidak ada respons.

"Satu dua tiga yang terdampak, kayaknya kok tidak ada respons," keluh dia.

Senada, Nur Hafifah warga setempat mengaku sejak ada eskavator dirinya hampir setiap hari mengepel lantai rumahnya.

"Dampaknya ke anak-anak kecil juga, sering main-main ke lokasi, takutnya terjadi apa-apa siapa yang tanggung jawab," ucap dia.

Hafifah meminta agar pembangunan ini ditutup dan tidak sampai anak-anak bermain ke lokasi proyek.

Baca juga:
Debu Pembangunan Mess KPPN di Jember Dikeluhkan Warga, Ini Kata Lurah Kepatihan

"Ini mau dibuat rumah dinas. Warga ingin aman, dan kalau bisa ditutup (dengan pagar keliling)," pintanya.

Menanggapi keluhan itu, Ketua RW 02 Aprilistiawan Subekti mengaku, sepengetahuannya pagar di lokasi bangunan rencana tidak dibongkar dan faktanya dibongkar juga.

Sedangkan untuk saat ini, pembuangan mess pegawai itu tidak dilakukan penutupan.

"Kalau debunya sudah kemarin, mungkin debunya sampai ke tetangga," ungkapnya.

Baca juga:
Pj Wali Kota Batu Minta Arah Pembangunan Selaras Perlindungan Lingkungan

Bahkan, sumur di lokasi pembangunan itu sempat tidak ditutup dan dikhawatirkan banyak anak-anak yang bermain di situ dan membahayakan.

"Diperkirakan pembagunan satu atau dua bulan sudah selesai. Sebelumnya sumur tidak ditutup dan sekarang sudah," akunya.

Ia menyayangkan pembongkaran dilakukan dengan alat berat eskavator. Padahal di lokasi, permukiman penduduk cukup padat.

"Kalau izin eskavator kurang tahu. Itu mess KPPN dan pelaksanaan CV Pelangi Nusantara. Direncanakan 5 unit rumah dinas," sebutnya.