Pixel Code jatimnow.com

Mengolah Bonggol Pisang Jadi Martabak Manis

Editor : Arif Ardianto   Reporter : Mita Kusuma
Bonggol pisang dikupas sebelum dibuat bahan kue
Bonggol pisang dikupas sebelum dibuat bahan kue

jatimnow.com - Pelajar di Ponorogo berhasil mengolah akar pohon pisang atau yang kerap disebut bonggol, menjadi  martabak manis dengan aneka rasa. Bonggol pisang biasanya digunakan sebagai makanan ternak (Sapi).

Dengan tangan terampil tiga siswi SMK 1 Pemda Ponorogo, diantaranya Endang Setiani, Awalunisa dan Melianan Mustakim, mengubah bonggol pisang menjadi martabak manis.

Meliana Musatkim mengatakan, martabak manis berbahan dasar bonggol pisang ini diakui mempunyai banyak vitamin. Menurutnya, gizi yang terkandung di bonggol pisang sebenarnya komplit.

"Banyak yang menyepelakan bonggol pisang. Tapi gizinya sangat banyak sekali sebenanrnya," kata Meliana Mustakim, Sabtu (22/9/2018).

Ia mengatakan, seperti fosfor untuk menguatkan tulang dan karbohidrat dan kandungan airnya juga banyak.

"Jadi itu bisa menyehatkan tubuh," klaimnya.

Ia membeberkan, proses pembuatannya sederhana dan membutuhkan biaya yang sedikit. Ia mengklaim, uang yang dikeluarkan pun kurang dari Rp 50 ribu. Dan bisa  dijual Rp 79 ribu. Sehingga untung Rp 25 ribu sampai Rp 29 ribu.

"Pertama, bonggol pisang yang sudah dicabut dari tanah dibuang kulitnya. Setelah bersih dipotong kecil-kecil bonggolnya direbus di air mendidih selama 15 menit," beber siswa lain, Awalunisa, sambil mempraktikkan cara membuat martabak manis dari bonggol pisang.

Baca juga:
Menikmati Bakso Kapok di Lamongan, Rp15 Ribu Ambil Sepuasnya



Menurutnya, proses perebusan kali ini bertujuan menghilangkan getah yang masih menempel di bonggol pisang. Jika tidak dihilangkan, lanjutnya, akan menyebabkan gatal pada lidah.

Tahap selanjutnya, bonggol pisang yang sudah direbus diblender hingga lembut. Baru kemudian disangrai hingga kandungan air hilang.

"Setelah kering, campur dengan adonan bahan untuk membuat roti. Mulai dari tepung terigu, telur, garam dan bahan pelengkap lain," katanya.

Sementara, untuk mempercantik dan menambah selera, martabak manis bias diberi toping sesuai selera. Mulai dari selai, meisis, chocochip hingga kacang.

Di sisi lain, Endang Setiani, menjelaskan, muncul ide ini karena banyak bonggol pisang di sekitar sekolah. Hal itu, membuat dirinya dan dua temannya tergelitik untuk membuatnya.

"Kami mencobanya hingga empat kali. Baru berhasil dan bisa terolah martabak manis ini berbahan dasar bonggol pisang," katanya.

 

 



Baca juga:
Mencicipi Gulai Kacang Ijo Kembang Jepun Surabaya yang Eksis Sejak 1963