Pixel Code jatimnow.com

Panen Raya Padi di Situbondo, Pj Gubernur Dorong Peningkatan Benih Varietas Unggul

Editor : Endang Pergiwati   Reporter : Haryo Agus
Pj Gubernur Jatim Adhi Karyono saat panen raya padi di Situbondo (Foto: Humas Pemprov Jatim for jatimnow.com)
Pj Gubernur Jatim Adhi Karyono saat panen raya padi di Situbondo (Foto: Humas Pemprov Jatim for jatimnow.com)

jatimnow.com - Pj Gubernur Jawa Timur Adhi Karyono meninjau langsung proses panen raya padi di lahan persawahan Desa Demung, Besuk, Situbondo, Senin (26/8/2024).

Saat panen raya tersebut, Pj Gubernur memuji hasil padi dari varietas unggulan BK 01 Agritan, yang disebut menjadi solusi bagi masalah ketahanan pangan dan ancaman krisis pangan.

Sebab varietas benih unggulan ini mempunyai usia yang relatif lebih singkat dan dapat menghasilkan 8,84 ton/ha, serta tahan terhadap segala penyakit yang menyerang tanaman padi.

"Kata yang paling tepat adalah benih padi BK Situbondo 01 dan 02 Agritan solusi bagi petani, solusi bagi masyarakat, solusi bagi negara dan bangsa untuk mengatasi masalah ketahanan pangan," kata Adhi Karyono dalam sambutannya.

Oleh karena itu, lanjutnya, perlu pengembangan dan peningkatan benih BK 01 Agritan untuk meningkatkan nilai tambah dan daya saing industri.

Adhi menjelaskan, peningkatan tersebut dapat dilakukan dengan mengkombinasikan benih padi varietas ini dengan program pompanisasi yang digulirkan Kementerian Pertanian RI.

Baca juga:
Panen Raya di Ponorogo, Transformasi Lahan Kering jadi Sumber Padi Berkah

"Kali ini kami melaksanakan panen raya padi BK Situbondo 01 pada Program Perluasan Areal Tanam (PAT) di Kabupaten Situbondo, tujuannya untuk mewujudkan swasembada pangan berkelanjutan serta untuk meningkatkan nilai tambah dan daya saing industri," jelasnya.

Adhy menuturkan, di tahun 2024 ini banyak tantangan yang harus dihadapi sektor pertanian, salah satunya yaitu dampak perubahan iklim El Nino. Perubahan tersebut berdampak pada pola tanam dan pola produksi pertanian sehingga memerlukan perhatian dan perlakuan khusus sebagai upaya antisipasi dan mitigasinya.

"Program pompanisasi dari Kementerian Pertanian dilakukan untuk menyediakan air dan mengairi lahan di luar irigasi reguler dengan menggunakan pompa, dapat mewujudkan perluasan areal tanam, percepatan tanam padi, dan meningkatkan produksi padi di Jawa Timur," ungkapnya.

Baca juga:
Panen Raya Probolinggo Diklaim Mampu Penuhi Kebutuhan 1,2 Juta Warga

Selain itu, penggunaan benih varietas genjah seperti BK 01 agritan yang berumur pendek tentu sangat dibutuhkan untuk peningkatan produksi padi melalui pompanisasi agar dapat meningkatkan indeks pertanaman. Dengan upaya tersebut, ia meyakini Jatim akan dapat mempertahankan posisinya sebagai lumbung pangan nasional.

"Kita butuh adanya kesamaan persepsi, keterpaduan teknologi dan sinkronisasi dari unsur pemerintah, stakeholder di bidang pertanian, dan tentunya dari unsur petani," tandasnya.