jatimnow.com - Deny Widyanarko bersama pasangannya Mudawamah, resmi mendaftar sebagai bakal calon bupati dan Wakil Bupati Kediri, pada Rabu (28/8/2024) lalu. Mereka akan menjadi penantang petahana Mas Dhito-Mbak Dewi yang diusung oleh mayoritas partai parlemen.
Kemarin, mereka datang ke kantor KPU Kabupaten Kediri didampingi ribuan simpatisan, mulai dari jajaran partai pengusung, yakni PKB dan NasDem, serta warga nahdliyin dan masyarakat umum.
Pasangan dengan jargon 'Menuju Kediri Hebat' ini pun menyebut, jika kehadirannya sebagai salah satu kontestan Pilbup Kediri agar dapat memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat Kabupaten Kediri.
Untuk mendukung itu, pihaknya telah menyiapkan 9 program priotas. Salah satunya program pembangunan dusun senilai Rp300-500 juta per dusun per tahun.
"Dengan program tersebut diharapkan dapat mendorong terciptanya pemerataan pembangunan serta ekonomi sesuai dengan kebutuhan di masing-masing dusun," ujar Deny Widyanarko, saat itu.
Menurut Deny, program pembangunan dusun ini menjadi salah satu fokus di era kepemimpinannya, apabila nanti diamanahkan untuk menjadi Bupati Kediri.
Hal ini menjadi bentuk kepeduliannya sebagai seorang pemimpin daerah, yang menginginkan adanya pemerataan pembangunan hingga di tingkat skala paling kecil yakni dusun.
Baca juga:
Deny Widyanarko-Mudawamah Selesai Jalani Tes Kesehatan di RSUD Saiful Anwar Malang
"Dengan ditopang dusun yang kuat, maka hal ini dapat mewujudkan Kabupaten Kediri yang hebat," ungkapnya.
Selain itu, ada program pembangunan RT Rp3-5 juta/RT/tahun dan WIFI Gratis di dusun. Pendidikan gratis SD/MI, SMP/MTs, bantuan SPP bagi SMA/MA/SMK, beasiswa para santri dan mahasiswa berprestasi.
Termasuk pelayanan kesehatan gratis, tambahan makanan bergizi untuk yatim piatu, lansia, balita dan ibu hamil /menyusui serta pembebasan PBB bagi masyarakat yang kurang mampu.
Baca juga:
Ribuan Relawan Antar Deny - Mudawamah Daftar di Pilbup Kediri 2024
Deny dan Mudawamah juga fokus pada peningkatan dan pemerataan bisyaroh guru non formal, guru honorer serta tunjangan takmir masjid dan operasional pesantren.
Pembangunan jalan poros desa dan jalan poros kecamatan berstandar hotmix. Lalu, program pertanian dan peternakan terintegrasi, pengembangan kawasan organik dengan bantuan sarana produksi, bibit, pupuk dan obat-obatan.
Terakhir, membentuk One Village one product (OVOP), bantuan UMKM di dusun, pelatihan, modal, alat produksi serta pendampingan usaha.
