Pixel Code jatimnow.com

Paslon Bangkalan Lukman-Fauzan Hadiri Tradisi Cocoghen Jelang Maulid Nabi

Editor : Endang Pergiwati   Reporter : Fathor Rahman
Lukman-Fauzan saat hadiri tradisi di Bangkalan. (Foto: Ahmad Fauzani/jatimnow.com)
Lukman-Fauzan saat hadiri tradisi di Bangkalan. (Foto: Ahmad Fauzani/jatimnow.com)

jatimnow.com - Jelang perayaan bulan kelahiran Nabi Muhammad SAW atau biasa dikenal sebagai Maulid Nabi, masyarakat Bangkalan menggelar doa bersama. Tradisi dengan sebutan Cocoghen digelar di Masjid Syaichona Kholil, Martajasah, Bangkalan, Rabu (4/9/2024) malam.

Dalam acara tersebut, dihadiri sejumlah tokoh, kiai serta pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati (Cabup-Cawabup) Bangkalan, Lukman Hakim-Fauzan Jakfar, atau biasa disebut Pasangan Manfaat (Lukman-Fauzan untuk Rakyat) serta masyarakat sekitar.

Pasangan Manfaat mengikuti seluruh rangkaian kegiatan, mulai dari pembacaan salawat hingga pembacaan doa. Lukman-Fauzan juga berbaur dengan ribuan jamaah lainnya, mengikuti jalannya acara dengan antusias.

Cabup Lukman, dalam kesempatan tersebut mengatakan, bulan Maulid harus dijadikan spirit sebagai teladan perjuangan Nabi Muhammad dalam menyebarkan Agama Islam.

“Ini juga menjadi salah satu momen untuk kita bisa mempererat tali silaturahmi dengan sesama,” ujarnya, Kamis (5/9/2024).

Baca juga:
Paslon Bangkalan ManFaat Gelar Jalan Sehat bersama Ribuan Warga

Ia dan pasangannya, Fauzan berkomitmen, untuk meneladani apa yang telah Rasullulah lakukan dalam menjalankan tugas sehari-hari jika ia terpilih nanti.

“Mohon doa agar kami berdua tetap bisa menjaga komitmen ini dengan baik,” imbuhnya.

Selain itu, ia berjanji jika terpilih sebagai Bupati Bangkalan, ia akan mendukung semua kegiatan keagamaan di Kabupaten Bangkalan.

Baca juga:
Minta Restu Maju Pilbup Bangkalan, Paslon Lukman-Fauzan Sowan ke Ponpes

“Berbagai tradisi baik harus kita lestarikan bersama agar tradisi dari para leluhur tetap terjaga dengan baik dan bisa kita turunkan pada anak cucu kita,” pungkasnya.

Diketahui, dalam tradisi ini masyarakat berkumpul melakukan doa bersama mengelilingi tumpukan buah. Nantinya, usai berdoa, tumpeng buah akan diberikan untuk masyarakat dengan cara rebutan.