jatimnow.com - Musim kemarau menyebabkan penyusutan volume air di Waduk Bendo Ponorogo. Susut terparah wilayah hulu, Desa Ngadirojo Kecamatan Sooko dan Desa Temon di Kecamatan Sawoo. Sedangkan bagian hilir di Desa Nginden, Kecamatam Sawoo, volume air masih terlihat.
Saat ini, volume air waduk tersisa sekitar 50 persen dari total kapasitasnya yang mencapai 43,46 juta meter kubik. Volume air yang tersisa adalah 26,35 juta meter kubik.
Meski demikian, Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, menyatakan bahwa penyusutan air ini tidak berdampak pada aktivitas pertanian di daerah tersebut.
"Bendo menyusut, itu normal saat kemarau. Namun, waduk masih dapat berfungsi dengan baik," ungkap Kang Giri, Sabtu (7/9/2024).
Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan (Dipertahankn) Ponorogo, Tri Budi, memastikan bahwa meski volume air menurun, 1.900 hingga 2.000 hektare lahan pertanian yang bergantung pada air waduk masih aman.
"Ada di 6 kecamatan, termasuk Sawoo, Sambit, Jetis, Mlarak, Siman, dan Ponorogo Kota, semua pertanian berjalan normal," jelasnya.
Baca juga:
Air Waduk Bendo Ponorogo Makin Menyusut, Wisata Kapal Sewaan Berhenti Beroperasi
Lahan pertanian tersebut ditanami padi dan jagung, dan pertumbuhan tanaman masih berjalan lancar.
“Masih aman sampai November walaupun penyusutan terus berlangsung,” tegas Tri Budi.
Tri Budi optimistis bahwa dengan sisa volume air yang cukup, pertanian tidak akan terdampak hingga musim hujan datang pada November.
Baca juga:
Waduk Bendo Ponorogo Mengering, Makam Leluhur Desa Terlihat
“Nanti kan November prediksinya hujan. Asal musim panen juga,” pungkasnya.
URL : https://jatimnow.com/baca-71381-volume-air-waduk-bendo-susut-pemkab-ponorogo-klaim-pertanian-aman