Pixel Code jatimnow.com

Gerakan #2019TetapBersaudara Dideklarasikan di Surabaya

Editor : Edwin Fajerial   Reporter : Farizal Tito
Deklarasi tagar #2019TetapBersaudara di Surabaya.
Deklarasi tagar #2019TetapBersaudara di Surabaya.

jatimnow.com - Dalam rangka menyongsong tahun politik serta untuk menjaga kondusifitas masyarakat untuk guyub dan rukun tagar #2019TetapBersaudara digelorakan di Surabaya.

"Peluncuran tagar ini sebagai upaya dan jawaban semua masyarakat yang selalu mendambakan kesejukan, aman dan nyaman di tahun politik 2019," terang penggagas #2019TetapBersaudara, H Agus Macshoem Faqih saat Kopdarnas di Hotel Namira, Surabaya, Minggu (23/9/2018).

Menurutnya, tagar yang juga didukung oleh Majelis Ukhuwah Islamiyyah, Ukhuwah Basyariyyah dan Ukhuwah Wathoniyyah ini, juga berperan penting dalam menjaga stabilitas bangsa.

"Kami harap tetap bisa menjalani aktifitas tanpa ada ketakutan dan was-was di tahun politik 2019. Karena bersaudara itu harga mati, Kita semua tetap bersaudara, satu komponen yang tidak bisa dipisahkan. Semua rakyat satu tujuan," tutur Agus Machsoem.

Tokoh muda Pondok Pesantren (Ponpes) ini berharap gerakan #2019TetapBersaudara menjadi viral dan menyebar diseluruh lapisan masyarakat.

"Kami semua adalah satu, satu ibu pertiwi. Kita viralkan ini, bomingkan ini. Kita cinta persatuan, kerukunan dan ini harus disampaikan kepada masyarakat," imbuhnya.

Tokoh Masyarakat, H Agus Tajul Utsman Al Ishaqy mengatakan tidak ada masyarakat yang tidak rukun.
Menurutnya, keinginan bersaudara itu ada pada setiap orang.

"Di tahun politik 2019, memasuki masa pemilihan dan penggiringan 2 pilihan. Tapi masih adanya pendidikan politik yang kurang matang. Padahal menjadi agen politik itu harus akomodatif," terangnya.

Baca juga:
Desound Hadir di Pakuwon City Mall Surabaya, Cek Promonya

Setelah Kopdarnas #2019TetapBersaudara ini, kata Agus Tajul, harus berkelanjutan.

Sebab, kegiatan semacam ini baru kali pertama di Indonesia.

"Munculnya inisiatif tagar ini memiliki kedalaman yang jauh dari sekadar diungkapkan. Bagaimana kita instrospeksi, melihat ketimpangan sosial di masyarakat. Ada lobang, ada golongan," imbuh dia.

Menurut dia, hajat politik ini tidak diiringi dengan mempersiapkan masyarakat dalam pendidikan politik.

Baca juga:
Hujan Deras dan Angin Kencang di Surabaya, 3 Rumah Rusak-18 Pohon Tumbang

"Nah, Ini harus terus disampaikan bukan hanya menyampaikan keberhasilan pembangunan saja," tandas Agus Tajul.

Wakil Bupati Trenggalek dan Ketua KNPI Jatim, H Moch Nur Arifin mengatakan sebenarnya dalam hidup itu selalu ada perlawanan, tapi tidak ada permusuhan.

Ia mengibaratkan, pada suatu pertandingan jika lonceng berbunyi sesuai pertandingan ya bertanding saja, tapi jangan dibawa keluar.

"Mwnang kalah itu sebagai pembelajaran, meski sulit dilakukan kita tirukan saj omongannya Gus Dur gitu aja kok repot," pungkasnya.