Pixel Code jatimnow.com

Kades Mrawan Kabur saat Anggota DPRD Jember Sidak Proyek Pembangunan Desa

Editor : Yanuar D   Reporter : Sugianto
Anggota DPRD sidak tanpa didampingi Kades Mrawan (Foto: Sugianto/jatimnow.com)
Anggota DPRD sidak tanpa didampingi Kades Mrawan (Foto: Sugianto/jatimnow.com)

jatimnow.com - Kepala Desa Mrawan, Kecamatan Mayang, Kabupaten Jember, Salim kabur saat anggota DPRD melakukan sidak proyek pembangunan desa setempat, Selasa (10/9/2024). Proyek jalan rabat beton dan jembatan ini diketahui hancur.

Kaburnya Kades Mrawan, membuat pertanyaan Anggota DPRD Jember dan sejumlah pihak yang turut mendampingi inspeksi mendadak tersebut. 

Dimana hasil sidak, ditemukan beberapa proyek yang baru selesai terlihat hancur. Bahkan ada temuan proyek tersebut tidak sesuai dengan yang ada. 

Padahal, Kades Salim terlihat mengendarai sepeda motor dengan berpakaian coklat. Namun, dia tidak turut mendampingi anggota DPRD yang melakukan sidak, bersama Camat setempat, para pendamping, dan sejumlah petugas lainnya.

"Tadi saya minta kepada Pak Sekdes untuk menghubungi, pada saat kami monev di lapangan dan siap hadir," kata Camat Mayang Nuril Hafid Yasin dilokasi, Selasa (10/9/2024). 

Namun, Kades Mrawan hingga sidak selesai tidak terlihat batang hidungnya. Termasuk saat semuanya berkumpul di kantor desa juga tidak ada.

Baca juga:
Fraksi Nasdem DPRD Usulkan Pansus Pilkada Jember

"Tapi katanya belum selesai kegiatan lainnya, sehingga tidak bisa merapat ke balai desa," sebutnya. 

Anggota DPRD Jember David Handoko Seto kecewa dengan tidak hadirnya kades tersebut. Bahkan, dirinya mencurigai ada sesuatu yang janggal dalam pertanggungjawaban proyek.

"Sayangnya pak kades tidak bisa nemui kami, tidak tahu sembunyi dimana pak kades. Kalau tidak bisa ketemu kami tidak apa-apa, karena kami memang tugasnya hanya pengawasan," jelasnya.

Baca juga:
Aktivitas Perumahan di Jember Dibekukan: Rumah Warga Retak hingga Perizinan Janggal

David sudah memerintahkan Camat Mayang untuk segera berkirim surat ke inspektorat Pemerintah Kabupaten Jember. Sebelum, persoalan ini diambil alih Aparat Penegak Hukum (APH). 

"Silahkan nanti, jaksa atau penyidik yang akan menemui. Dan akan diinterogasi, untuk mempertanggungjawabkan anggaran itu sendiri," tegasnya.