Pixel Code jatimnow.com

Pelatih Sepak Bola Jatim Siapkan Antisipasi Terburuk Lawan Aceh di PON XXI 2024

Editor : Endang Pergiwati   Reporter : Sahlul Fahmi
Pelatih sepak bola Jatim Fakhri Husaini saat diwawancarai wartawan seusai latihan di Lapangan Bukit Lambaro Skep, Kuta Alam, Banda Aceh. (Foto: Sahlul Fahmi/jatimnow.com)
Pelatih sepak bola Jatim Fakhri Husaini saat diwawancarai wartawan seusai latihan di Lapangan Bukit Lambaro Skep, Kuta Alam, Banda Aceh. (Foto: Sahlul Fahmi/jatimnow.com)

jatimnow.com - Pelatih sepak bola Jatim Fakhri Husaini telah mempersiapkan seluruh pemainnya dalam situasi apapun, termasuk situasi terburuk saat menghadapi tim Aceh pada semi final sepak bola PON XXI Aceh-Sumut 2024.

Laga semi final tersebut bakal digelar di Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh, Senin (16/9/2024) pukul 20.00 Wib.

Fahri berharap laga semi final ini bisa berjalan dengan fair play, tidak seperti pertandingan perempat final antara tuan rumah Aceh vs Sulawesi Tengah (Sulteng), yang viral akibat keputusan kontroversial wasit.

“Kami siap semua, situasi terburuk sekalipun, ini tugas saya sebagai pelatih tim PON Jatim,” kata Fakhri seusai memimpin latihan di Lapangan Bukit Lambaro Skep, Kuta Alam, Banda Aceh, Minggu (15/9).

Baca juga:
9 Atlet Tuban Sumbang Medali untuk Tim Jatim di PON XXI

Fakhri berpesan kepada semua pemain agar tetap tenang ketika berada dalam situasi yang tidak menguntungkan. Ia menegaskan bahwa timnya memulai pertandingan dengan 11 pemain maka saat selesai juga harus dengan 11 pemain.

“Artinya apa? Nggak ada lagi pemain tim PON Jawa Timur yang dapat kartu merah. Ini soal moral, ini soal sportivitas, respek,” ucapnya.

Baca juga:
Fakhri Husaini Berharap Final Sepak Bola PON XXI Dipimpin Wasit Berkualitas

Pelatih asal Lhokseumawe tersebut juga memberikan pesan bijak kepada seluruh wasit di Indomesia, khususnya wasit yang bertugas di pertandingan babak semi final dan final PON XXI Aceh-Sumut 2024 agar memimpin secara adil di lapangan demi masa depan para pemain muda lokal yang potensial.

“Kasihan anak-anak. Mereka (pemain) datang kesini untuk belajar, tapi bagaimana bisa belajar main bola kalau tidak dipimpin wasit berkualitas,” pungkas Fakhri.