jatimnow.com - Salah satu siswa di Ponorogo terancam tidak bisa mengikuti ujian tengah semester (UTS) dikarenakan belum melunasi beberapa iuran sekolah sebesar Rp 2.450.000,-
Roby Wibisono (16) siswa SMAN 3 ponorogo tidak bisa berbuat banyak atas peraturan sekolah yang mewajibkan melunasi tunggakan tersebut.
Oleh orang tua Roby, masalah ini dibawa ke anggota DPRD Ponorogo dan ditindaklanjuti dengan mendatangi sekolah Roby.
"Ya saya pengen wadul. Karena memang anak saya tidak bisa ikut ujian. Padahal anak saya itu masuk sekolah dengan jalur prestasi," ujar ayahanda Roby, Luluk Joko Wiyono, Senin (24/9/2018).
Menurutnya, awal masuk, dirinya memang dimintai iuran sebesar Rp 2.450.000. Namun, bisa mendapatkan keringanan.
"Saya sudah minta keringanan. Tapi belum juga dikabulkan. Malah ini anak saya tidak bisa UTS," katanya.
Sementara itu, anggota DPRD Ponorogo, Rahmat Taufiq mengantar Roby ke sekolah menemui Kepala SMAN 3 Ponorogo untuk mempertanyakan hal ini. Taufiq melabrak dan meminta meminta kejelasan mengapa Rony Wibisono, tidak mendapatkan nomor UTS dengan alasan belum membayar Rp 2.450.000,-.
"Ini tidak bisa dibiarkan. Banyak putra-putri yang berprestasi yang sekolah di SMAN 3 Ponorogo. Masak suruh membayar," kata Taufiq.
Menurutnya, setelah dilakukan komunikasi semua sudah clear. Kepala SMAN 3 Ponorogo mengakui kesalahannya.
"Ya kurang komunikasi saja. Kepala sekolah seharusnya mengetahui kondisi semua siswa yang bersekolah disini," urainya.
Sementara, Kepala SMAN 3 Ponorogo, Budi Susanto,mengakui salah paham tersebut.
"Boleh ikut ujian semua. Tapi nomor belum diberikan. Ini sudah kami berikan kok," pungkasnya.
Baca juga:
Harga Bahan Pokok di Pasar Ponorogo Naik jelang Nataru
URL : https://jatimnow.com/baca-7162-nunggak-bayar-iuran-siswa-sma-di-ponorogo-dilarang-ikut-ujian