Pixel Code jatimnow.com

Buruh PDP Kahyangan dari 5 Kebun Unjuk Rasa Tuntut Kenaikan Upah

Editor : Zaki Zubaidi   Reporter : Sugianto
Ratusan Buruh PDP Kahyangan unjuk rasa di kantornya. (Foto: Sugianto/jatimnow.com)
Ratusan Buruh PDP Kahyangan unjuk rasa di kantornya. (Foto: Sugianto/jatimnow.com)

jatimnow.com - Ratusan buruh Perusahaan Umum Daerah Perkebunan (PDP) Kahyangan Jember dari 5 kebun di melakukan unjuk rasa di depan kantornya. Mereka menuntut kenaikan upah.

Ratusan buruh PDP Kahyangan dari 5 kebun itu, yakni Kebun Sumber Wadung, Kali Mrawan, Gunung pasang, Sumber Tenggulun dan Kebun Sumber Pandang.

Mereka memrotes kebijakan direksi yang tidak memperjuangkan ribuan buruh yang telah mengabdi puluhan tahun.

"Yang jelas salah satunya karena tidak UMK, maka dari itu buruh bersatu menanyakan terkait masalah UMK 2024," kata koordinator aksi Hermanto, Rabu (18/9/2024).

"Sementara ini, untuk honorer harian itu hanya 1,2 juta, 1,3 juta, dan 1,4 juta per bulan, jadi berurutan," sambungnya.

Lebih miris lagi bagi buruh tukang iris atau sadap karet, mereka tengah malam sekitar pukul 00.30 WIB sudah harus berangkat ke kebun dini hari, dan tidak sesuai dengan upah yang diberikan.

Baca juga:
Buruh PDP Kahyangan Jember Minta Direksi Dicopot, Dinilai Cuma Numpang Makan

"Tapi kalau bagi (buruh) sadapan, malah ada yang 300 ribu, 500 ribu, 700 ribu rupiah," Hermanto kesal.

Keberadaan direksi yang baru di PDP Kahyangan itu dinilai masih tidak berpihak kepada buruh dan bahkan menyengsarakan buruh. Direksi saat ini tidak mampu mengatasi sejumlah permasalahan krusial yang menghambat kesejahteraan karyawan dan kemajuan perusahaan.

Bahkan, ketika para buruh mempertanyakan nasibnya ke para direksi, jawabannya sangat tidak masuk akal.

Baca juga:
Ratusan Perangkat dan Kades untuk Mas Ipin, Bawaslu Trenggalek Sebut Wujud Cinta

"Alasannya direksi tidak masuk. Bahkan hanya mementingkan perutnya sendiri, bukan mementingkan perutnya karyawannya," kesalnya.

Para buruh menilai, keluhan tentang kenaikan upah sudah disampaikan apa belum ke Bupati Jember selaku kuasa pemilik modal.

"Belum ada kenaikan sama sekali, malah tambah anjlok upahnya karyawan. Entah itu dilaporkan sama direksi bupati, tapi kurang tahu. Jadi kami menagih janji, muak sudah karyawan dengan direksi yang ada di PDP," tandas Hermanto.