jatimnow.com – PT Pupuk Indonesia (Persero) memberikan bantuan pupuk non-subsidi ke Desa Karangpatihan, Kecamatan Balong, Kabupaten Ponorogo, pada Sabtu (21/9/2024). Bantuan berupa 1,5 ton Pupuk Phonska Plus dan 0,5 ton Pupuk ZA Plus diserahkan langsung oleh Direktur Utama PT Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi.
Desa Karangpatihan, yang dulu dikenal sebagai "Kampung Idiot" karena tingginya angka disabilitas intelektual akibat malnutrisi, kini telah berubah menjadi desa percontohan.
Rahmad Pribadi kagum melihat perubahan signifikan di desa tersebut, di mana warga dengan disabilitas intelektual kini lebih berdaya dan mandiri.
"Pertanian yang baik berkontribusi langsung pada peningkatan gizi dan kesehatan mental. Dengan pupuk yang mengandung Zink (Zn), kita tidak hanya mendukung ketahanan pangan, tetapi juga kecerdasan bangsa," ujar Rahmad.
Rahmad menjelaskan bahwa penelitian Pupuk Indonesia pada 2015 menemukan kekurangan Zink di tanah Indonesia, elemen yang penting untuk kesehatan otak dan saraf. Sejak 2016, Pupuk Phonska Plus diproduksi dengan kandungan Zink untuk membantu memperbaiki kondisi tersebut.
Baca juga:
Petrokimia Gresik Dukung Pertanian Berkelanjutan Melalui Program Kartini Tani
“Saya meyakini dari literatur membuktikan benar adanya dengan pertanian yg baik, keterbelakangan mental bisa tertangani.Desa Karangpatihan ini wujud nyata, perlunya gizi yang mumpuni untuk menciptakan generasi yang sehat,” katanya.
Selain pupuk, Pupuk Indonesia juga memberikan bantuan lain kepada desa, termasuk 40 ekor kambing senilai Rp100 juta, peralatan batik ciprat senilai Rp10 juta, dan 10 unit electric sprayer. Pemerintah Desa Karangpatihan juga meminta pembangunan sumur dalam untuk mendukung irigasi pertanian.
Baca juga:
Pengelolaan Komunikasi Petrokimia Gresik Dapat Apresiasi di Tingkat Nasional
Kepala Desa Karangpatihan, Eko Mulyadi, menegaskan bahwa pupuk dengan kandungan Zink akan membantu menghasilkan produk pertanian yang lebih berkualitas, yang berdampak positif pada kesehatan masyarakat dan memutus rantai disabilitas intelektual yang disebabkan oleh gizi buruk.
"Tinggal 98 orang dengan disabilitas intelektual, dari sebelumnya sekitar 300 pada tahun 2008. Harapannya, dengan pupuk ini, pertanian akan terus membaik dan mendukung kesehatan serta masa depan generasi baru di Karangpatihan," tutup Eko.