Pixel Code jatimnow.com

Bocoran Sosok Pimpinan DPRD Surabaya Periode 2024-2029

Editor : Redaksi   Reporter : Ni'am Kurniawan
Kantor DPRD Surabaya di Jalan Yos Sudarso (dok.jatimnow.com)
Kantor DPRD Surabaya di Jalan Yos Sudarso (dok.jatimnow.com)

jatimnow.com - Satu bulan sudah anggota DPRD Surabaya periode 2024-2029 dilantik. Total ada 50 anggota telah menyatakan diri sebagai corong warga Surabaya, selama lima tahun kedepan.

Namun, meski sebulan berlalu, teka-teki formasi lengkap siapa yang akan menjadi pimpinan DPRD belum juga pasti. Dari total empat partai pemenang Pileg 2024, sisa PDIP yang belum menentukan sosok yang ditunjuk.

Sumber internal jatimnow.com memberi bocoran, tiga partai lain telah mengirimkan nama, yakni Bahtiyar Rifai (Gerindra), Arif Fathoni (Golkar) dan Laila Mufidah (PKB), mereka adalah kader yang diutus partai menjadi pimpinan DPRD.

Dari empat partai tersebut, tinggal PDIP yang masih alot, desas-desus di internal PDIP, DPC telah menyetorkan tiga nama untuk menduduki kursi Ketua DPRD Surabaya.

Tiga nama yang di setor ialah bekas Ketua DPRD Adi Sutarwijono, kader senior Baktiono, dan sosok muda Abdul Ghoni Mukhlas Ni'am. Ketiganya merupakan incumbent di DPRD Surabaya, dan diamanahi untuk melanjutkan periodenya.

Baca juga:
DPRD Ingin Pengembangan RS Surabaya Selatan Dipercepat

"Masih belum lengkap," ucap salah satu internal di DPRD Surabaya, Sabtu (21/9/2024).

Jika di ukur dari jabatan, Adi Sutarwijono merupakan mantan Ketua DPRD Surabaya periode 2019-2024. Ia merupakan Ketua DPC PDIP Surabaya hingga saat ini. Sedangkan Baktiono adalah Sekretaris DPC yang di periode lalu diberi tugas menjadi Ketua Komisi C.

Baca juga:
DPRD Surabaya dan Hiperhu Sepakati SOP Baru Hiburan Malam

Sedangkan Abdul Ghoni Mukhlas Ni'am merupakan Wakil Ketua bidang Pemuda dan Olahraga, sekaligus anak buah Baktiono di Komisi C periode lalu.

Diketahui, jatah kursi pimpinan DPRD Surabya kali ini milik empat partai. PDIP, PKB, Gerindra, dan Golkar. Sedangkan PKS, untuk sementara waktu harus tersingkir karena perolehan kursi-nya digerus oleh Golkar.