Pixel Codejatimnow.com

Gelar Tes CPNS, Pemkab Ponorogo Ajukan Tambahan Dana Hingga Rp 1 M

Editor : Edwin Fajerial  Reporter : Mita Kusuma
Kepala BKD Ponorogo, Winarko Arief saat ditemui jatimnow.com
Kepala BKD Ponorogo, Winarko Arief saat ditemui jatimnow.com

jatimnow.com - Pemerintah Kabupaten Ponorogo memang sudah siap melaksanakan perekrutan Calon Pegawai Negeri Sipil Daerah (CPNSD). 

Setidaknya Pemkab Ponorogo membuka 356 formasi.

Untuk keperluan rekrutmen itu, Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Ponorogo mempersiapkan berbagai hal.

Mulai dari sewa gedung, sumber daya manusia (SDM) untuk pengawasan hingga infrastruktur IT.

"Memang mau tidak mau kami harus mengganggarkan dana lebih. Tidak mungkin hanya mengandalkan dana yang sudah disiapkan di APBD 2018," kata Kepala BKD Ponorogo, Winarko Arief kepada jatimnow.com, Selasa (25/9/2018).

Kabupaten Ponorogo, kata Winarko Arief, telah menganggarkan dana RP 500 juta dalam APBD 2018.

"Itu saya rasa belum bisa mencakup semuanya," kata Winarko Arief.

Sehingga, lanjut ia, dirinya mengajukan di PAK (Perubahan Anggaran Keuangan).

Ia mengaku telah mengajukan anggaran sebesar Rp 1 miliar.

Baca juga:
Uniknya Open School Ala MI Maarif Setono Ponorogo, Wali Murid Turut Hadir

"Saya sudah mengajukan Rp 1 M. Jadi totalnya sekitar Rp 1.5 M. Semoga cukup," terangnya.

Sebenarnya, kata dia, dana yang diperlukan tergantung berapa banyak yang mendaftar.

Jika banyak yang mendaftar, tentu banyak dana yang terpakai.

Demikian juga sebaliknya, jika peminat yang ingin menjadi CPNS-D di Pemkab Ponorogo sedikit, tentu akan sedikit dana yang terpakai.

Sebelumnya, pemkab Ponorogo mendapat jatah 356 calon pegawai negeri sipil (CPNS) yang akan diperebutkan oleh warga Ponorogo maupun luar kota yang berniat menjadi abdi negara.

Baca juga:
Begal Payudara di Ponorogo, Polisi Janji Tangkap Pelaku

"Kita memang mendapat jatah 356 CPNS," kata Kepala Dinas Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Winarko Arief kepada jatimnow.com di ruang kerjanya, Senin (17/9/2018).

Winarko Arief menjelaskan, dari 356 formasi tersebut, dengan rincian K2 ada 23 orang (khusus guru).

Sedangkan untuk umum 172 formasi, kesehatan 87 formasi dan teknis 74 formasi.

"Kalau ditotal 356 formasi," terangnya.