jatimnow.com - Antisipasi potensi bencana megathrust khusunya di pesisir pantai, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember menggelar Forum Group Discussion (FGD). Hadir sebagai peserta FGD dari berbagai elemen di Aula PB Sudirman Pemerintah Kabupaten Jember, Rabu (2/10/2024).
Gempa megathrust adalah gempa bumi yang sangat kuat yang terjadi di zona megathrust, yaitu zona subduksi aktif di mana lempeng tektonik samudra menekan di bawah lempeng tektonik benua. Gempa megathrust dapat menyebabkan tsunami.
Kepala BPBD Jember, Widodo menyampaikan, bahwa ada beberapa kecamatan di Jember yang memiliki potensi terdampak bencana tersebut, khususnya di daerah pesisir.
Di antaranya, Kecamatan Tempurejo, Ambulu, Wuluhan, Puger, Gumukmas, dan Kencong.
"Ada 12 desa di sepanjang pesisir yang tidak hanya akan terdampak, tetapi dampaknya diperkirakan akan melebihi desa-desa di pinggir pantai tersebut," katanya.
Baca juga:
Pemkab Jember Evaluasi Kampung KB, 205 Masuk Klasifikasi Mandiri dan Berkelanjutan
Menurutnya, penanganan bencana ini menjadi tanggung jawab bersama. Kolaborasi dari semua aspek, ditambah dengan penguatan desa tangguh bencana, sangat diperlukan.
"Sehingga, ada koneksi yang baik antara masyarakat dan pemerintahan desa, meminimalkan korban ketika bencana terjadi tiba-tiba," ujarnya.
Baca juga:
Program Pemkab Jember Berbasis Masyarakat Dihentikan Selama Pilkada
Salah satu pemateri dalam FGD, Ma'muri, yang juga merupakan Kepala Stasiun Geofisika BMKG Malang menyatakan, koordinasi yang baik perlu diperkuat melalui kegiatan FGD.
"Diharapkan nanti segala persiapan dapat tepat sasaran, ketika bencana terjadi secara tiba-tiba. Meskipun kita tidak menginginkan bencana, setidaknya kita memiliki persiapan yang matang untuk menanggulanginya," harapnya.