Pixel Code jatimnow.com

Kemenkumham Jatim Gelar Penguatan Tugas dan Fungsi Intelijen Keimigrasian

Editor : Yanuar D  
Diskusi seluruh satker Imigrasi di Jawa Timur. (Foto: Humas Kemenkumham Jatim/jatimnow.com)
Diskusi seluruh satker Imigrasi di Jawa Timur. (Foto: Humas Kemenkumham Jatim/jatimnow.com)

jatimnow.com – Jajaran Keimigrasian Kanwil Kemenkumham Jatim menggelar diskusi untuk memperkuat peran intelijen keimigrasian dalam menghadapi tantangan yang semakin kompleks, di Aula Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Surabaya, Jumat (4/10/2024).

Kepala Divisi Keimigrasian Kanwil Kemenkumham Jawa Timur, Herdaus, dalam sambutannya menyoroti ketidakseimbangan jumlah personel intelijen dengan wilayah kerja yang luas di Jawa Timur. Ia berharap peresmian Kantor Imigrasi Kelas III TPI Banyuwangi, serta rencana pengembangan di Bojonegoro dan Probolinggo, dapat membantu meringankan beban kerja kantor imigrasi di wilayah tersebut.

"Wilayah kerja yang luas dan strategis membuat pelayanan dan penegakan hukum keimigrasian di Jatim menjadi sangat dinamis," jelas Herdaus, Jumat (4/10/2024).

Sementara itu, Direktur Intelijen Keimigrasian, Anom Wibowo, menjelaskan bahwa fungsi imigrasi mencakup tiga hal penting: pencatatan orang asing dan WNI yang membuat paspor, pengumpulan PNBP untuk mendukung pembangunan nasional, serta perlindungan WNI di luar negeri dan WNA di Indonesia.

Anom juga menekankan bahwa ke depan, tantangan yang dihadapi imigrasi akan semakin rumit, sehingga diperlukan penguatan fungsi intelijen.

"Fenomena dunia yang semakin terbuka, otomatia akan berdampak pada tantangan keimigrasian yang semakin kompleks, hal ini harus disikapi dan disiapkan sebaik mungkin mulai sekarang," kata Anom.

Baca juga:
2 Pimti Pratama Kemenkumham Jatim Promosi ke Unit Pusat Kementerian Hukum

Sebagai bagian dari penguatan ini, Kakanwil Kemenkumham Jatim Heni Yuwono mendukung penuh inisiatif tersebut dengan terus memenuhi fasilitas tambahan berupa 28 unit autogate di Bandara Juanda, serta mobil dan motor operasional yang akan didistribusikan secara bertahap ke seluruh satuan kerja imigrasi.

"Selain itu, sesuai UU Keimigrasian yang baru, satuan kerja imigrasi juga akan dibekali senjata api untuk memperkuat pengamanan," terang Heni.

Kegiatan ini dilanjutkan dengan pemaparan dari Ketua Tim Pengamanan Kantor dan Instalasi Vital Direktorat Jenderal Imigrasi, Mohammad Soleh, yang membahas upaya deteksi dini risiko internal. Acara ditutup dengan sesi tanya jawab yang diikuti dengan antusias oleh peserta.

Baca juga:
48 Napi High Risk di 7 Lapas Jatim Dipindah ke Nusakambangan

Anom Wibowo menyatakan apresiasinya terhadap partisipasi aktif para peserta, serta berkomitmen menindaklanjuti masukan-masukan yang diberikan.

Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kesiapan dan kapasitas jajaran keimigrasian dalam menjalankan tugas intelijen dan menghadapi tantangan yang ada di masa depan.

Acara ini dihadiri oleh seluruh Kepala UPT Imigrasi beserta para pejabat terkait dari wilayah Jawa Timur.