jatimnow.com - Kontrak politik penolakan tambang emas disepakati Paslon Hendy Siswanto - KH. Muhammad Balya Firjaun Barlaman membuat masyarakat Silo Jember merasa tenang.
Keinginan masyarakat mengajukan kontrak politik dengan Paslon 1 Hendy - Gus Firjaun, kembali diajukan untuk kedua kalinya.
Sebelumnya, telah dilakukan saat menjelang Pilkada 2020 dan berlangsung aman setelah Hendy - Gus Firjaun menjabat pertama kalinya.
"Kontrak politik sangat dibutuhkan masyarakat. Masyarakat merasa tenang, karena ada kekuatan pemerintah hadir dan ikut menolak tambang," kata Pengasuh Pondok Pesantren Mambaul Ulum 2 KH. Farid Mujib, ditulis Sabtu (5/10/2024).
Farid menegaskan, kontrak itu bentuk politisasi masyarakat dan bukan kemauan dari Paslon Hendy - Gus Firjaun.
"Itu ide tokoh-tokoh masyarakat waktu saya mengumpulkan masyarakat. Tokoh masyarakat memohon pemerintah hadir menolak tambang," ungkapnya.
Penandatanganan kontrak politik pembaharuan itu dilakukan di Ponpesnya.
"Alhamdulillah, Pak Hendy dengan Gus Firjaun mau. Jadi penolakan tambang itu sudah dilakukan sejak periode pertama," katanya.
Farid mengaku, kontrak politik itu urgen untuk memastikan bupati dan wakil bupati mengambil inisiatif di depan, untuk menolak tambang emas di Silo tanpa menunggu rakyat bergerak seperti pada 2018.
Baca juga:
Timnas Kalahkan Arab Saudi, Gus Fawait Kian Greget Angkat Derajat Persid Jember
"Bu Faida (mantan bupati) masih harus didemo masyarakat. Setelah didemo, baru ada gerakan, pemerintah hadir," ucapnya.
Saat itu penambangan emas di Silo nyaris terlaksana, karena Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral sudah mengeluarkan lampu hijau.
"Alhamdulillah, masyarakat kompak menolak," ujar Farid.
Belajar dari peristiwa aksi besar-besaran penolakan tambang emas, warga Silo berinisiatif menyodorkan kontrak politik kepada calon bupati dan wakil bupati peserta Pilkada 2020.
"Pemerintah hadir ikut menolak bersama masyarakat. Tidak usah demo," kata Farid.
Baca juga:
Gus Fawait Ajak Semua Relawan Jaga Pilkada Jember: Kalau Difitnah Senyumin Aja
Saat itu, Hendy-Gus Firjaun menandatangani kontrak politik sangat membantu ketenangan masyarakat Silo.
"Masyarakat merasa tenang karena pemerintah hadir menolak tambang," akunya.
Pasangan ini pun berhasil membuktikan janjinya, dengan tidak adanya kebijakan penambangan emas selama periode pertama pemerintahan.
"Masyarakat merasa tenang, tidak ada informasi soal tambang lagi. Masyarakat khusnuzon kepada pemerintah bahwa pemerintah menolak pertambangan," tutupnya.