jatimnow.com - Deny Widyanarko kembali melanjutkan kegiatan sambang dusun dalam agenda kampanye Pemilihan Bupati Kediri 2024, pada Selasa (8/10/2024). Kali ini Mas Deny mampir ke Kecamatan Semen dan Kecamatan Mojo. Di wilayah Lereng Gunung Wilis itu, Mas Deny membeberkan program prioritasnya, pembangunan dusun senilai 300-500 juta per tahun.
Program tersebut merupakan buah pemikiran Deny yang kemudian disusun barsama tim dan para pakar. Deny meyakini program andalannya tersebut mampu mempercepat pembangunan di Kabupaten Kediri sehingga terwujud Kediri Hebat, sebagaimana visi dan misi besarnya bersama pasangannya Hj. Mudawamah.
Masih kata Deny, program pembangunan dusun hanya akan mengurangi 10 persen dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Kediri sebesar Rp3,6 triliun. Sehingga, postur anggaran daerah masih sangat besar untuk kepentingan publik lainnya.
Dengan program Rp300-500 juta per dusun tersebut, masyarakat memiliki andil besar dalam menentukan kebutuhan apa yang diperlukan di masing-masing dusun.
"Mengingat dalam hal ini, masyarakatlah yang akan mengusulkan serta menentukan skala prioritas kebutuhan, yang saat ini tengah diperlukan oleh masing-masing dusun melalui program pembangunan dusun senilai Rp 300-500 juta per dusun tersebut," terangnya.
Menurut Deny, program tersebut cukup fleksibel. Bisa digunakan untuk pembangunan infrastruktut, meningkatkan perekonomian dan kegiatan kepemudaan seperti pelatihan, olahraga dan lain sebagainya.
Baca juga:
Pemkab Kediri Apresiasi Peningkatan Partisipasi Masyarakat di Pilkada 2024
"Jadi penggunaannya cukup fleksibel, misalkan diperuntukkan untuk sektor ekonomi seperti bantuan pengadaan barang maupun alat pendukung bagi kinerja pelaku UMKM, lalu di sektor perikanan maupun pertanian hal ini sangat bisa direalisasikan melalui usulan-usulan yang nantinya muncul di setiap dusun. Saya yakin, bahwa sebenarnya masyarakatlah yang tau akan kebutuhan di dusunnya, dan apa yang menjadi masalah di dusunnya. Jadi dengan besaran Rp300-500 juta per dusun itu biarlah masyarakat sendiri yang menentukan" jelas Deny.
Sebagai wujud komitmennya, cabup yang identik dengan blangkon ijonya itu juga melakukan kontrak politik dengan masyarakat.
Dalam kontrak politik tersebut Deny bersedia mengundurkan diri dari jabatan Bupati Kediri apabila dirinya gagal mewujudkan program pembangunan dusun sebesar Rp300-500 juta per dusun per tahun selama dua tahun bekerja.
Baca juga:
Rekapitulasi Pilkada Kediri 2024: Mas Dhito - Mbak Dewi Unggul, Partisipasi Pemilih Naik
"Bentuk wujud komitmen saya, bahwa saat saya nanti menjabat sebagai Bupati Kediri, di mana dalam kurun waktu dua tahun itu saya akan menganggarkan program pembangunan dusun. Bila mana dalam dua tahun masa jabatan saya, saya tidak bisa menganggarkan program pembangunan itu, saya akan mengundurkan diri sebagai Bupati Kediri," tegas pria asal Desa Pranggang, Kecamatan Plosoklaten itu.
Deny mengklaim, sudah melakukan kontrak politik dengan kelompok masyarakat dari ratusan dusun di Kabupaten Kediri. Kontrak perjanjian itu akan ia teruskan ke seluruh dusun, sehingga masyarakat bisa mengetahui seluruh visi misi dan program kerjanya yang pro terhadap rakyat.
"Kita selama ini sudah melakukan kunjungan ke dusun di Kabupaten Kediri, kira-kira dusun 500 lebih dan ini terus kita lakukan. Setiap kunjungan dusun, kita sertai dengan kontrak politik yang sama," tandasnya.