Pixel Code jatimnow.com

Tren Elektoral Khofifah - Emil di Pilgub Jatim 2024 Sulit Dikejar

Editor : Zaki Zubaidi   Reporter : Ni'am Kurniawan
Foto: Direktur ARCI Baihaki Sirajt (Foto: Ni'am Kurniawan/jatimnow.com)
Foto: Direktur ARCI Baihaki Sirajt (Foto: Ni'am Kurniawan/jatimnow.com)

jatimnow.com - Accurate Research and Consulting Indonesia (ARCI) merilis hasil survei terbaru Pilgub Jatim 2024. Hasilnya Khofifah Indar Parawansa - Emil Elestianto Dardak unggul atas pasangan calon (Paslon) lain.

Dalam survei ARCI simulasi 3 nama Pilgub Jatim dengan gambar kertas suara, elektabilitas Khofifah - Emil di angka 63,4%. Kemudian disusul Tri Rismaharini -KH Zahrul Azhar Asumta di angka 27,1%, dan Luluk Nur Hamidah - Lukmanul Khakim (LUMAN) di angka 2,8%. Ada 6,7% responden yang belum menentukan pilihan.

Direktur ARCI Baihaki Sirajt menyebut adanya tren kenaikan elektoral dari Khofifah - Emil dibanding survei pada periode Juli 2024 lalu.

"Di mana pada Juli 2024 lalu elektabilitas Khofifah - Emil di angka 57,9 persen, terbaru pada survei Oktober 2024 ini, elektabilitas Khofifah - Emil di angka 63,4 persen alias meningkat 5 persen," kata Baihaki saat paparan di hasil survei di Hotel Elmi Surabaya, Senin (14/10/2024).

Menurut Baihaki, pada Juli 2024, jumlah responden yang belum menentukan di kisaran 13-14%. Pada Oktober 2024 ini, jumlah responden yang belum menentukan pilihan di angka 6,7%.

Baihaki menyebut mayoritas pemilih yang belum menentukan di bulan Juli 2024, cenderung memilih Khofifah - Emil. Sementara, elektabilitas Risma cenderung stagnan.

Baca juga:
Elektabilitas Gus Mamak-Abdullah Hidayat Ungguli Petahana di Pilbup Sampang

"Jadi pemilih yang belum menentukan di bulan Juli 2024, cenderung memilih Khofifah - Emil. Angka Risma cenderung stagnan kala dipasangkan Juli lalu dengan Kiai Marzuki di angka 27 persen, saat ini dipasangkan dengan Gus Hans angkanya tidak jauh beda. Sementara di bulan Juli 2024, LUMAN belum muncul, saat ini angkanya di 2,8 persen," beber Baihaki.

Baihaki mengungkap faktor yang membuat pemilih yang belum menentukan akhirnya menjatuhkan pilihan ke Khofifah - Emil. Salah satu faktornya terkait pengalaman memimpin provinsi besar.

"Mayoritas mereka akhirnya memilih Khofifah - Emil karena berpengalaman dan sudah teruji memimpin Jawa Timur. Responden ini tidak mau mengambil risiko dengan memilih calon lain yang memang belum berpengalaman memimpin Jawa Timur," ungkapnya.

Baca juga:
Hendy Setiono Pilih Nyalon di Depok: Ada Permintaan Seluruh Ketua Partai

Baihaki menambahkan, secara matematis, elektoral Khofifah-Emil cukup sulit dikejar. Sebab, strong voters Khofifah-Emil sudah di angka 81,3%.

"Dari 63,4 persen pemilih Khofifah-Emil, 81,3 persen strong voters. Secara matematis dan data, rasanya sulit bagi Risma-Gus Hans atau LUMAN mengejar elektabilitas Khofifah-Emil. Tapi, namanya politik semua hal bisa terjadi," tandasnya.