Pixel Code jatimnow.com

Ratusan Alumni Ponpes Bata-Bata dan Banyuanyar Dukung Santri Pimpin Jember

Editor : Zaki Zubaidi  
Muhammad Fawait saat menghadiri deklrasi dukungan Sahabat Mas Iben. (Foto: Khus for jatimnow.com)
Muhammad Fawait saat menghadiri deklrasi dukungan Sahabat Mas Iben. (Foto: Khus for jatimnow.com)

jatimnow.com - Ratusan alumni Pondok Pesantren (Ponpes) Bata-Bata dan Banyuanyar Sumenep yang ada di Jember menginginkan Kabupaten Jember dipimpin seorang santri.

Untuk itu, Ratusan santri yang tergabung dalam Sahabat Mas Iben ini pun mendukung calon bupati (Cabup ) Jember nomor urut 2 Muhammad Fawait.

Dukungan ini sangat istimewa, karena bagi para ulama di Ponpes ini, baru kali ini ada calon bupati Jember yang berlatar belakang santri semenjak Indonesia merdeka.

"Alhamdulillah, deklarasi dihadiri para alumni pondok pesantren dan juga dihadiri oleh pengasuh pondok pesantren Raden Kiai Haji Ahmad Faisol serta para kiai dan masyayikh dari Kabupaten Jember yang merupakan alumni dari Pondok Pesantren Banyuanyar," ujar Gus Fawait, Jumat (18/10/2024).

Menurut Gus Fawait, deklarasi ini menjadikan suntikan yang luar biasa bagi pihaknya untuk semakin bersemangat menjalani proses untuk menang dalam Pilbup Jember 2024 ini.

Baca juga:
Gus Fawait Optimistis Raih 70 Persen Suara Emak-emak di Pilbup Jember

"Dukungan ini juga membuat harapan baru bagi kami sebagai calon bupati Jember untuk lebih memperhatikan pesantren di Jember agar lebih baik ke depannya," tandas Gus Fawait.

Ditambahkan, para guru ngaji madrasah diniyah dan pondok pesantren punya hak yang sama untuk diperhatikan oleh Pemerintah.

"Kalau selama era zaman bupati Pak Jalal, untuk pesantren hanya diperhatikan. Dan untuk perhatian terhadap guru ngaji diberikan dalam bentuk tunjangan yang layak dan rutin, maka ke depan Kami akan pastikan bahwa pondok pesantren diperhatikan secara layak," terang Presiden Laskar Sholawat Nusantara (LSN) ini.

Baca juga:
Gus Fawait Tawarkan Konsep Jember Kabupaten Buah

Gus Fawait mengaku banyak menerima keluhan para guru ngaji selama 4 tahun belakangan ini, hanya menerima tunjangan sekali. Padahal harusnya empat kali atau bahkan lebih.

"Bahkan tahun ini mereka sudah dimintai berkasnya terkait administrasi untuk pengajuan tunjangan sejak dari awal puasa Ramadan, lalu. Namun sampai hari ini belum turun-turun," ungkapnya.