Pixel Code jatimnow.com

Lha Kok Iso?

Maling Goblok 2 Kali Gagal Bobol Toko Kelontong di Bangkalan, Belum Kapok?

Editor : Endang Pergiwati   Reporter : Fathor Rahman
Dua pelaku di Bangkalan tertangkap kamera CCTV . (Foto: Fathor Rahman/jatimnow.com)
Dua pelaku di Bangkalan tertangkap kamera CCTV . (Foto: Fathor Rahman/jatimnow.com)

jatimnow.com - Paijo (nama samaran) malam itu gelap mata. Saat melihat sebuah toko kelontong di Jalan RE Martadinata, Bangkalan, timbul niat Paijo untuk membobolnya.

Suasana sepi semakin mendukung niat jahatnya. Paijo lumayan teliti hingga tahu ada CCTV terpasang. Ia pun tetap memakai helm agar wajahnya tak tampak.

Ia lalu berusaha membobol rolling door toko. Dasar nasib, ia tak bisa membuka pintu tersebut. Paijo lalu pergi meninggalkan toko itu. Putus asa?

Ia malah kembali bersama Paidi (samaran) dengan membawa sebatang besi. Usai celingak-celinguk melihat kondisi sekitar, kedua maling berhelm itu pun berusaha mencongkel rolling door tersebut. Tentu saja hal itu membuat suasana agak berisik.

Pemilik rumah pun menyadari sedang ada yang akan membobol tokonya.

"Maliiiiiing!!!!"

Teriakan itu langsung membuat ciut nyali Paijo dan Paidi. Keduanya langsung kabur seperti pelari sprinter lepas dari start. Wuuuusss...

Baca juga:
Maling di Pacitan Nekad Beraksi Siang Hari, Bawa Kabur Uang Rp2,75 Juta

"Alhamdulillah, tidak berhasil dibobol," kata pemilik toko, Abdul Qodir, Senin (21/10/2024).

Ia mengatakan, aksi pelaku terjadi sebanyak 2 kali. Aksi pertama dilakukan oleh pelaku seorang diri, namun gagal membobol tokonya.

"Mungkin karena gagal, lalu pelaku mengajak satu temannya untuk membobol toko saya," ujarnya.

Baca juga:
Belajar jadi Polisi di Medsos, Pria Surabaya Gondol Emas Pacar

Akibat kejadian itu, Abdul Qodir melaporkan kejadian itu ke polisi. Ia juga membawa bukti rekaman CCTV agar mempermudah polisi menangkap para pelaku itu.

"Harapan kami semoga lekas ditangkap, karena itu sudah meresahkan dan kami khawatir jika kejadian itu terulang," pungkasnya.

Pemilik toko merasa khawatir akan aksi lanjutan dari para pelaku bila tak segera tertangkap.