jatimnow.com - Ketua Komisi D DPRD Jawa Timur Abdul Halim mengusulkan agar Bus Trans Jatim Koridor 5 di dalamnya dijaga aparat kepolisian. Hal ini menyusul insiden pelemparan oli terhadap Bus Trans Jatim di Jalan Raya Besel, Burneh, Bangkalan.
"Petugas keamanan tersebut bisa dari aparat kepolisian atau instansi terkait seperti transportasi kereta api. Sehingga bilamana ada kejadian insiden dari masyarakat yang tidak bertanggung jawab bisa langsung di selesaikan di saat itu juga," kata Halim, Jumat (25/10/2024).
Dengan adanya aparat keamanan di dalam Bus Trans Jatim akan membuat penumpang merasa aman. Seperti diketahui, Bus Trans Jatim sudah dua kali kena lemparan saat melintas di Bangkalan.
"Aparat keamanan yang ada di dalam bus bisa memakai pakaian dinas sehingga bisa membuat kenyamanan penumpang," jelas wakil rakyat dari daerah pemilihan Madura Raya ini.
Insiden tersebut memang membuatnya sangat prihatin. Moda transportasi tersebut disediakan adalah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Baca juga:
Reses Ketua DPRD Jatim, Kader KSH Surabaya Sambat Gaji Kurang
"Saya wakil rakyat Jawa Timur dari Madura. Saya sangat prihatin atas kejadian insiden penyiraman oli dan pelemparan batu terhadap Bus Trans Jatim," tegas Halim.
Politisi asal Partai Gerindra mengungkapkan bahwa Komisi D ikut serta menginisiasi Bus Trans Jatim Koridor 5 ini beroperasi dengan rute Surabaya - Bangkalan.
Pada dasarnya masyarakat penumpang tidak mempermasalahkan keberadaan Bus Trans Jatim. Buktinya, tidak ada penurunan jumlah penumpang meski sudah ada dua kali insiden pelemparan.
Baca juga:
Besaran APBD Jatim 2025, Pendidikan dan Kesehatan jadi Prioritas
"Artinya animo masyarakat dalam rangka menggunakan bus transportasi Trans Jatim yang berhubungan pada insiden pelemparan batu atau penyiraman oli tersebut tidak berpengaruh jumlah penurunan penumpang," tegas dia.