jatimnow.com - Gelombang protes terhadap kebijakan pemerintah terkait ketidakjelasan status Guru Tidak Tetap (GTT)/Pegawai Tidak Tetap (PTT) juga terjadi di Kabupaten Ponorogo.
Kali ini ratusan GTT/PTT di Ponorogo melakukan aksi istighosah di Alun-Alun Ponorogo, Kamis (27/9/2018). Alhasil, beberapa siswa di Ponorogo keteteran karena gurunya melakukan aksi tersebut.
Seperti yang terjadi di SDN 3 Sawoo, Kabupaten Ponorogo. Dari 6 guru ada, tinggal tersisa 3 guru. Siswa sempat keteteran, sampai akhirnya petugas kepolisian dari Polsek Sawoo Ponorogo turun tangan.
Kapolsek Sawoo, AKP Edy Suyono, menjelaskan, memang sengaja menurunkan anggotanya di sekolah untuk mengajar.
"Ya karena memang ada doa bersama atau istighosah. Makanya kami turun tangan untuk mengisi kekosongan tersebut," ujar AKP Edy.
Baca juga:
Sinopsis My Name: Penghianatan Hye-jin pada Kepolisian
Ia mengaku, itu merupakan perintah pimpinan agar Kepolisian tanggap dengan situasi sekarang. Memanfaatkan waktu para siswa untuk hal yang positif.
Edi menyatakan, tidak ada mata pelajaran khusus yang diajarkan. Namun polisi memberi pengarahan terkait taat lalu lintas dan dan keselamatan di jalan.
"Ya kami isi dengan pengarahan tertib lalu lintas. Serta keselamatan di jalan," tambah AKP Edy kepada jatimnow.com.
Baca juga:
Sinopsis My Name: Langkah Awal Ji Woo Tercapai, Penyamaran Dimulai
Menurutnya, anggotanya tidak hanya turun mengajar di SDN 3 Sawoo. Namun juga mengajar di 6 SD lain di wilayah Kecamatan Sawoo.
URL : https://jatimnow.com/baca-7277-ditinggal-guru-istighosah-polisi-bantu-mengajar