Pixel Code jatimnow.com

Alasan Hendy Maju Pilkada Jember Lagi: Ibarat Salat Magrib Kurang 1 Rakaat

Editor : Zaki Zubaidi   Reporter : Sugianto
Paslon Hendy - Gus Firjaun saat mengikuti debat pertama. (Foto: Sugianto/jatimnow.com)
Paslon Hendy - Gus Firjaun saat mengikuti debat pertama. (Foto: Sugianto/jatimnow.com)

jatimnow.com - Pasangan calon bupati Hendy Siswanto dan wakil bupati Gus Firjaun punya alasan khusus maju di Pilkada Jember. Hendy mengibaratkan alasannya, bagai Salat Magrib yang kurang 1 rakaat.

Hal itu disampaikan Hendy Siswanto usai debat pertama yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jember di New Sari Utama, Sabtu malam (26/10/2024).

"Kami nyalon lagi, ibarat salat Maghrib kurang satu rakaat, karena sebetulnya 5 tahun. Saya baru kerja 3,5 tahun, dan 1,5 tahun dipotong Covid. Tinggal 2 tahun saja pertumbuhan 7 persen," kata Hendy.

Maka dari itu, untuk meneruskan pembangunan Jember, Paslon Hendy - Gus Firjaun meminta doa restu kepada masyarakat Jember untuk meneruskan program yang selama ini masih belum sempurna.

"Izin kami teruskan lagi, biar lengkap Salat Magribnya. Namun apa yang akan dikerjakan, meneruskan pembangunan yang belum kita kerjakan," ungkapnya.

Banyak program yang telah berjalan dan sangat dirasakan oleh masyarakat Jember, seperti program pengaspalan jalan yang hampir merata di semua wilayah, program layanan kesehatan gratis atau J-Keren dan sebagainya.

Baca juga:
Cawabup Djoko Susanto Siapkan Konsep Strategis Ketahanan di Jember

"Salah satunya kita alun-alun, pelabuhan, pemerintahan, Jalur Lintas Selatan (JLS), jalan tol, itu program besar. Maka izin kami ingin melanjutkan lagi kedepan," pintanya.

Karena dengan meneruskan dan melanjutkan program, akan lebih mudah untuk menyempurnakan pekerjaan sebaik atau sebagus mungkin

"Biar nanti pilotnya benar. Kalau tidak, maka bisa belok kiri, belok kanan," akunya.

Baca juga:
Debat Pilkada Jember: Hendy Tanya Kopi di Tema Kesehatan, Fawait Tersenyum

Dengan menjabat selama kurang lebih 3,5 tahun, banyak capaian yang telah dilakukan Paslon nomor urut 1 tersebut.

Kendati begitu, sebagai manusia biasa masih ada beberapa kekurangan yang belum terselesaikan secara sempurna, mengingat masa jabatan yang tidak sampai 5 tahun.