jatimnow.com - Warga Asem Bagus, Kelurahan Tembok Dukuh, Kecamatan Bubutan, Surabaya menggelar aksi demonstrasi di kawasan apartemen Gunawangsa Jalan Tidar, Surabaya, Kamis (27/9/2018).
Mereka merasa tertipu dengan rencana penertiban bangunan liar yang semula diberitahukan untuk normalisasi sungai, namun berubah menjadi pembangunan jalan diatas sungai. Jalan tersebut diduga untuk kepentingan akses menuju ke Apartemen Gunawangsa.
Warga merasa ditipu terkait sosialisasi, baik oleh pengembang apartemen maupun Pemkot Surabaya.
Warga mengaku hingga saat ini masalah kompesasi bagi warga terdampak atas pembangunan apartemen tersebut belum jelas. Kompensasi atas dampak kebisingan dan gangguan lainnya belum didapat oleh warga.
Kuasa hukum warga Asembagus, Ahmad Junaedi, mengatakan, bahwa dalam kasus ini warga merasa dibodohi oleh sosialisasi dari Pemerintah Kota Surabaya yang semula untuk normalisasi sungai, ternyata digunakan sebagai akses jalan yang disinyalir untuk kepentingan apartemen.
"Warga dikorbankan dalam hal ini. Sosialisainya untuk normalisasi sungai. Ternyata dibangun akses jalan," ujarnya.
Baca juga:
Menteri ATR/BPN - PWNU Jatim Teken Kerja Sama Sertifikat Tanah Wakaf
Junaedi menambahkan, pihaknya menunggu sikap dari pengembang dan Pemkot atas tuntutan warga ini. Jika tak dihiraukan, warga berencana melapor ke kepolisian.
"Kita tunggu sikap dari mereka (Pemkot dan pengembang)," imbuhnya.
Menyikapi hal ini, Wakil ketua komisi C DPRD Surabaya Buchori Imron menyayangkan atas langkah pemerintah kota Surabaya yang tidak pro kepada rakyat kecil.
"Kami kecewa dengan kasus ini, rakyat kecil digusur tapi ternyata dibangun akses jalan yang bukan untuk kepentingan warga pula, tapi kepentingan penghuni apartemen," tegasnya.
Menyikapi hal ini, komisi C berencana menggelar sidak ke lokasi untuk melihat bangunan jalan di atas sungai tersebut.
"Kita akan kesana untuk lihat langsung," tegasnya.
Baca juga:
Arus Peti Kemas TPS Naik 9,77 Persen Hingga Oktober 2024, Ekspor-Impor Tetap Stabil
URL : https://jatimnow.com/baca-7292-diduga-akses-apartemen-proyek-jalan-di-atas-sungai-diboikot-warga