Pixel Code jatimnow.com

Mencicipi Gulai Kacang Ijo Kembang Jepun Surabaya yang Eksis Sejak 1963

Editor : Redaksi   Reporter : Ni'am Kurniawan
Gulai Kacang Ijo H Roichan di Jalan Kembang Jepun Surabaya (foto: Dani for jatimnow.com)
Gulai Kacang Ijo H Roichan di Jalan Kembang Jepun Surabaya (foto: Dani for jatimnow.com)

jatimnow.com - Bagi warga Surabaya Utara tentu tidak asing dengan kuliner lontong gulai kacang ijo Kembang Jepun milik H Roichan. Meskipun gerobaknya kecil berwarna biru, namun pengunjungnya tak pernah sepi. 

Rasanya yang legit dipadukan dengan anek daging dan jeroan yang dimasak dengan bumbu rempah khas Jawa Timuran, lontong gulai kacang ijo ini tak pernah sepi pelanggan.

"Saya buka sejak pukul 05.30 pagi sampai habis. Biasanya jam 12.00 sudah habis. Tapi kalau sabtu dan minggu jam 09.00 sudah habis," ujar H Roichan kepada, Sabtu (2/11/2024).

Roichan mengaku usaha ini sudah ada sejak 1963. Dia mengaku meneruskan usaha ayahnya H Ridwan. 

"Sejak jembatan merah masih terbuat dari blabak kayu. Waktu ayah saya itu satu porsinya masih 1 rupiah. Kemudian saya teruskan tahun 1974. Nah pada era saya ini sudah 100 rupiah," ujar warga asal Kecamatan Bungah Kabupaten Gresik ini. 

Baca juga:
5 Resep Minuman Nikmat dan Segar Cegah Dehidrasi

Gulai Kacang Ijo H RoichanGulai Kacang Ijo H Roichan

Dalam sehari, dirinya mampu menghabiskan 20 kilogram daging, kikil dan jeroan sapi serta 8 kilogram kacang ijo. Satu porsi lontong gule kacang ijo ini dijual dengan harga Rp10.000. 

"Kalau nambah roti maryam 1000 rupiah per bijinya. Resepnya turun temurun dari masyarakat Arab yang dulunya banyak tinggal di sekitar sini. Kalau roti maryam barusan ada sejak Covid-19 kemarin," katanya. 

Baca juga:
Pj Gubernur Adhy Resmikan Kawasan Kuliner Halal Tulungagung, Pertama di Jatim

Roichan mengaku dari jualannya ini, dirinya mampu menguliahkan anaknya di kampus ternama di Surabaya.  

"Alhamdulillah mas, anak pertama dan kedua di Unesa, ketiga di UINSA dan yang keempat barusan lulus dari UPN veteran. Intinya kerja apapun kudu jujur dan ikhlas, rejeki sudah ada yang mengatur," pungkasnya.