Pixel Code jatimnow.com

Debat Pilkada Jatim: Luluk-Lukman Usung Inovasi One Jatim Kunci Mitigasi Bencana

Editor : Zaki Zubaidi   Reporter : Misbahul Munir
Paslon gubernur dan wakil gubernur Jawa Timur, Luluk Nur Hamidah dan Lukmanul Khakim. (Foto: Niam Kurniawan/jatimnow.com)
Paslon gubernur dan wakil gubernur Jawa Timur, Luluk Nur Hamidah dan Lukmanul Khakim. (Foto: Niam Kurniawan/jatimnow.com)

jatimnow.com - Pasangan calon (Paslon) gubernur dan wakil gubernur Jawa Timur, Luluk Nur Hamidah dan Lukmanul Khakim, menekankan pentingnya sistem tanggap bencana yang cepat dan akurat dalam Debat Pilgub Jawa Timur Putaran Kedua yang digelar di Grand City Convention Surabaya pada Minggu (3/11/2024).

Menjawab pertanyaan mengenai strategi penyaluran bantuan sosial secara tepat dan tanpa diskriminasi, Lukmanul Khakim memaparkan solusi inovatif berupa aplikasi One Jatim.

Lukman menyatakan bahwa aplikasi One Jatim akan menjadi kunci dalam mitigasi bencana di Jawa Timur, terinspirasi oleh teknologi mitigasi bencana di Jepang.

“Aplikasi ini disiapkan terkait dengan mitigasi bencana, seperti di Jepang. Dapat digunakan sebagai deteksi dini dan menginformasikan langsung kepada masyarakat untuk meningkatkan kesiapsiagaan,” jelas Lukman.

Baca juga:
Debat Pilkada Jatim: Khofifah-Emil Klaim Paling Selaras dengan Prabowo-Gibran

Sistem peringatan dini ini diharapkan dapat memberikan informasi sebelum bencana terjadi, sehingga masyarakat lebih sigap dan tanggap.

Lukman juga menjelaskan alur penyaluran bantuan yang terbagi menjadi dua tingkat: desa dan kabupaten. Bantuan tanggap darurat akan segera disalurkan melalui desa untuk memastikan masyarakat terdampak mendapat bantuan awal secepat mungkin.

Baca juga:
Debat Pilkada Jatim: Luluk Singgung Birokrasi Pemerintahan yang Tidak Efisien

“Bantuan yang disalurkan lewat desa sifatnya untuk tanggap darurat, sedangkan lewat kabupaten konteksnya adalah untuk pemulihan atau recovery,” ujar Lukman, menegaskan pentingnya pembagian tugas dalam penanganan bencana.

Dengan aplikasi One Jatim, Luluk-Lukman berharap dapat menghadirkan sistem penanganan bencana yang efisien dan non-diskriminatif, memastikan bahwa semua masyarakat terdampak bencana mendapatkan bantuan secara merata dan tepat waktu.