jatimnow.com - Kabupaten Jember memiliki potensi Sumber Daya Manusia (SDM) dan Sumber Daya Alam (SDA) yang melimpah, Calon Bupati Jember Muhammad Fawait menilai pelayanan publik masih minim.
Hal tersebut disampaikan, saat debat publik kedua yang digelar KPU Jember di salah satu Ballroom hotel di Jember, Sabtu (9/11/2024).
Menurutnya, SDM dan SDA itu belum berkembang sejalan dengan potensi besar yang dimiliki daerah tersebut.
“Jember ini adalah kabupaten besar dengan SDM dan SDA yang juga melimpah. Namun, hari ini pelayanan publik masih sangat minim," katanya.
Gus Fawait mengungkapkan, kondisi buruk pelayanan publik ini terlihat dari rendahnya peringkat Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) Kabupaten Jember yang berada di urutan terendah se-Jawa Timur.
Di samping itu, Fawait juga menyoroti Indeks Reformasi Birokrasi Jember yang menduduki posisi ke-35 dari 38 kabupaten/kota di Provinsi Jawa Timur.
Baca juga:
Wakil PDIP Jatim Sebut Ada Intimidasi Selama Tahapan Pilkada
Fawait menyampaikan, dengan ini menunjukkan perlunya perbaikan signifikan dalam sistem birokrasi Jember agar mampu melayani masyarakat dengan lebih baik.
Sehingga, dengan kualitas minim ini akan juga berdampak negatif pada investasi di Jember. Bahkan juga berdampak pada penurunan investasi sektor riil di Jember mencapai angka 51,94%.
“Ketika investasi menurun, lapangan pekerjaan tidak terbuka, pengangguran tetap tinggi, dan tingkat kemiskinan meningkat,” lanjutnya.
Baca juga:
Fenomena Strong Voter di Pilkada Lamongan, Loyalis Petahana 81,3 Persen
Bahkan Fawait membangdingkan dengan Kabupaten lain, yang mengalami peningkatan investasi, Kabupaten Jember justru mengalami penurunan.
Peningkatan angka kemiskinan di Jember pada tahun 2023 bahkan lebih tinggi daripada di era kepemimpinan Bupati Faida pada tahun 2019. Sehingga jika ia diberi kesempatan, akan melakukan pembenahan secara menyeluruh.
"Saya dan Pak Djoko berkomitmen melakukan reformasi birokrasi dan terobosan-terobosan terbaru untuk memajukan kabupaten ini,” tutupnya.