jatimnow.com - Siswa SMA Gloria 2 Surabaya berinisial EN disebut tengah mengalami trauma. EN adalah korban perundungan salah satu wali murid dari SMA Cita Hati berinisial IV, yang melakukan perundungan sekolah EN pada Senin 21 Oktober 2024 lalu.
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Dirmanto mengaku, pihaknya akan secepatnya menyelesaikan masalah ini. Dirmanto juga telah menerjunkan personel untuk mendalami kasus yang bermuara pada konflik antar siswa tersebut.
"Untuk sekarang, fokus kami adalah melanjutkan pendalaman kasus, sementara juga memastikan dampingan psikologis untuk anak yang mengalami trauma akibat kasus ini," ujar Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Dirmanto, di Polrestabes Surabaya, Rabu (13/11/2024).
Kombes Pol Dirmanto (foto: Munir/jatimnow.com)
Dirmanto mengatakan, pihaknya cukup miris melihat aksi arogan yang dilakukan IV tersebut. Sebab, sebagai orang tua, IV tak segan melakukan meminta EN bersujud serta menggonggong di depan sekolahnya saat jam pulang.
Bahkan, dalam video yang viral, IV sengaja mempertontonkan aksinya dihadapan murid dan wali murid lainnya dari SMA 2 Gloria Surabaya.
Ia juga tak segan melontarkan kata-kata kasar bermaksud mengintimidasi wali murid dan keamanan disana yang ingin mencegah EN bersujud kepada IV.
"Kami ingin penanganan kasus ini memperhatikan kepentingan terbaik untuk anak. Kami juga berkomitmen untuk melakukan pendekatan hukum sebagai langkah terakhir, agar masa depan anak-anak tidak terganggu,” imbuh Dirmanto.
Sebelumnya, Kuasa Hukum SMA Gloria 2 Surabaya Sudiman Sidabuke menegaskan, pihaknya akan tetap melanjutkan kasus yang dilakukan oleh IV ke langkah hukum.
Menurutnya, keributan yang terjadi beberapa waktu lalu cukup mengganggu ketertiban dan meresahkan banyak murid serta wali murid Sekolah Kristen Gloria. Akibatnya, pembelajaran pun tak nyaman seperti biasa.
"Masih berlanjut dan kita serahkan ke kepolisian," ucap Sidabuke.
Baca juga:
Artis Nikita Mirzani Diperiksa Polda Jatim Terkait Kasus Pencemaran Nama Baik
Aduan itu telah dikirim ke Polrestabes Surabaya pada Senin (28/10/2024). Pengaduan tersebut ditujukan pada wali murid SMA Cita Hati Surabaya Ivan Santoso, atas aksinya memasuki lingkungan SMA Gloria 2 Surabaya tanpa izin, sekaligus melontarkan kata-kata keras yang mengancam.
"Surat pengaduan dari SPKT Polrestabes Surabaya sudah ada di kami. Yang kami laporkan Ivan dan kelompoknya yang saat itu bikin gaduh di halaman sekolah,” kata Sudiman Sidabukke, di Polrestabes Surabaya.
Diketahui bersama, pada Senin 21 Oktober 2024 lalu saat jam pulang sekolah, datang sekelompok orang tak dikenal, ke depan SMA Gloria 2, Pakuwon City Surabaya dan membuat keributan yang mengganggu ketertiban dan meresahkan banyak murid serta wali murid Sekolah Kristen Gloria.
Keributan itu ditengarai terjadi karena adanya kesalahpahaman antara dua orang anak, yakni EN dan AL (Siswa Cita Hati Surabaya) saat pertandingan basket di salah satu mall di Surabaya, dan kemudian berlanjut di media sosial.
Lalu, orang tua AL, yakni IV yang tidak terima anaknya diolok-olok mendatangi EN, salah seorang murid SMA K Gloria 2 yang bertikai dengan anaknya sembari membawa orang-orang yang awalnya disebut sebagai preman.
Baca juga:
Polda Jatim Tembak Mati Bandit Curanmor, Lempar Bondet saat Ditangkap
IV lalu memaki EN dan meminta EN untuk berlutut dan menggonggong sebagai tanda permintaan maaf atas olokan yang dilontarkan kepada anaknya. Kejadian tersebut membuat suasana sekolah pada saat jam pulang tersebut menjadi ricuh hingga membuat keributan terjadi di hadapan siswa-siswi dan wali murid SMA K Gloria 2.
Gerombolan yang dinilai sebagai preman itu ternyata adalah Nouke CS. Nouke adalah guru tinju dari AL. Kedatangan Nouke ke SMA Gloria ternyata bermaksud untuk melerai niat aksi AL kepada EN di SMA Gloria 2 Surabaya.
"Saya tidak dibayar oleh siapapun, saya mendamaikan orang, harusnya kan berterimakasih kes saya, kok malah dinilai preman," imbuh Nouke, menegaskan.
Nouke juga menegaskan, kedatangannya ke SMA Gloria 2 Surabaya juga bukan atas perintah IV. Ia mengaku menyesal karena berniat ikut campur, dan telah meminta maaf secara langsung kepada SMA Gloria 2 Surabaya.
"Jadi cuma kesalahpahaman, jadi tidak pernah terjadi apa-apa. Saya sudah minta maaf kepada pihak Gloria, dan Gloria sudah menerima maaf saya, itu sudah selesai," jelas Nouke.