Pixel Code jatimnow.com

Endorse Luman di Pilgub Jatim, KH Ma'ruf Amin Bangkitkan Gerakan Politik Kiai

Editor : Redaksi   Reporter : Ni'am Kurniawan
PKB saat mengumpulkan para kiai di Surabaya (foto: Ni'am Kurniawan/jatimnow.com)
PKB saat mengumpulkan para kiai di Surabaya (foto: Ni'am Kurniawan/jatimnow.com)

jatimnow.com - Ketua Dewan Syuro DPP PKB, KH Ma’ruf Amin, memberi endorse kepada pasangan cagub cawagub Jatim yang diusung PKB, Luluk Nur Hamida dan Lukmanul Khakim (Luman). Mantan Wapres RI itu mengajak seluruh kiai di Jawa Timur untuk membangkitkan kembali gerakan politik kiai yang dianggap sudah mulai melemah. 

Momentum ini dimulai dengan memenangkan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Timur yang diusung PKB, yakni Luluk Nur Hamidah dan Lukmanul Khakim. Ajakan ini disampaikan dalam acara penguatan Politik kiai bersama PKB yang digelar di Surabaya.

Dalam sambutannya, Kiai Ma’ruf Amin menegaskan bahwa calon yang didukung PKB kali ini memiliki kapabilitas yang memadai. Ia mengapresiasi latar belakang pendidikan dan pengalaman kedua calon.

"Apalagi Bu Luluk dan Mas Lukman itu kalau saya lihat tadi nishobnya (kapabilitasnya) itu cukup. Anggota DPR, sarjana, mau doktor,” ujar Kiai Ma’ruf, di Hotel Grand Mercure Mirama Surabaya, Kamis (14/11/2024).

"Dari segi nasabnya, beliau santri, keluarga pesantren, cukup. Bukan orang sembarangan,” tambahnya,

Kiai Ma’ruf juga mengingatkan bahwa dukungan PKB pada pasangan ini bukan sekadar agenda politik biasa, melainkan tanggung jawab ulama. Ia mengarahkan agar seluruh kiai turut andil dalam mendukung calon yang diusung oleh PKB.

"Apa yang didukung PKB itu menjadi sesuatu tanggung jawab ulama," tegas Kiai Ma'ruf.

Dalam acara ini, Kiai Ma’ruf juga menjelaskan perbedaan PKB dengan partai lainnya. Sejak awal PKB telah didirikan atas dasar nilai-nilai perjuangan kiai dan santri. 

Ia menggarisbawahi bahwa PKB adalah kendaraan politik yang dikhususkan untuk perjuangan nilai-nilai keagamaan yang dibawa para ulama.

"PKB memang partai, tapi tidak seperti partai yang lain karena PKB didirikan sejak awal berada di atas manhaj (jalan) kiai,” ungkapnya.

Baca juga:
Rekapitulasi Pilkada Jember, Paslon 2 Unggul

Kiai Ma'ruf Amin kumpulkan kiai Jatim untuk pasangan LUMAN di Pilgub Jatim 2024 (foto: PKB Jatim for jatimnow.com)Kiai Ma'ruf Amin kumpulkan kiai Jatim untuk pasangan LUMAN di Pilgub Jatim 2024 (foto: PKB Jatim for jatimnow.com)

Gerakan politik kiai seharusnya tidak terbatas pada dakwah dan pengajaran agama saja. Untuk itu, ia menyerukan agar para kiai di Jawa Timur membangun kembali gerakan politik kiai dengan menjadikan PKB sebagai wadah perjuangan.

"Kiai bukan hanya ngaji, dakwah, tapi juga politik menjadi tanggung jawab kiai,” katanya. 

"Maka kita harus membangun kembali gerakan politik kiai yang kendaraannya adalah PKB,” ujar Kiai Ma’ruf, menyerukan kebangkitan politik kiai yang terorganisasi.

Lebih lanjut, ia memandang bahwa kemenangan Luluk-Lukman di Pilgub Jawa Timur bukan hanya penting bagi PKB, tetapi juga sebagai simbol kebangkitan gerakan politik kiai di wilayah ini. 

Baca juga:
Luluk Mencoblos di Kampung Halaman: Jiwa Raga, Mental Saya Hadir di Jatim

"Kita siapkan ke depan mulai dari sekarang dengan memenangkan pertarungan calon gubernur, wakil gubernur, PKB di Jawa Timur," tegasnya.

Kiai Ma’ruf menekankan bahwa kemenangan Luluk-Lukman di Jawa Timur akan menjadi momentum awal untuk memperkuat PKB sebagai salah satu partai besar di Indonesia. 

"Ini momentum awalnya, untuk ke depannya kita akan membangun PKB harus menjadi salah satu partai besar,” ujarnya, penuh optimisme.

Ajakan dari Kiai Ma'ruf ini mendapatkan respons hangat dari para kiai yang hadir. Mereka menyatakan dukungannya dan siap berkolaborasi dengan PKB untuk memastikan kemenangan Luluk dan Lukman pada Pilgub Jawa Timur mendatang.

Kiai Cabul di Trenggalek Didakwa 5 Pasal Berlapis
Patroli

Kiai Cabul di Trenggalek Didakwa 5 Pasal Berlapis

"Jadi ada 3 UU yang didakwakan terhadap terdakwa, yakni UU perlindungan anak, tindak pidana kekerasan seksual dan KUHP," papar Kasi Pidana Umum Kejari Trenggalek, Yan Subiyono.